Kebiasaan Bernapas Melalui Mulut

Oleh: Surya Dinata, drg.

                Bernafas merupakan suatu mekanisme fungsi hidup yang dilakukan oleh manusia dengan menghirup oksigen melalui hidung, mulut juga dapat dijadikan jalan keluar masuknya udara sebagai pengganti fungsi hidung oleh anak yang memiliki kebiasaan bernapas melalui mulut. Kegiatan bernapas melalui mulut merupakan suatu kelainan cara bernapas yang jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan perubahan posisi  gigi dan wajah.  Sassouni menyatakan bernapas melalui mulut sebagai suatu kebiasaan memasukkan udara melalui mulut yang seharusnya melalui hidung, Bernapas melalui mulut dapat dikatakan sebagai kesalahan tatacara bernapas yang dapat disebabkan oleh banyak faktor dan memiliki konsekuensi / dampak yang luas, dapat dikatakan bahwa bernapas melalui  mulut merupakan suatu kebiasaan yang merusak.

                Penyebab yang paling umum dari kebiasaan bernapas melalui mulut ialah adanya sumbatan pada hidung. Hal tersebut  dapat disebabkan oleh faktor genetik (diturunkan) dan faktor dapatan lain, diantaranya oleh karena alergi, infeksi kronis, rhinitis dan polusi udara. Infeksi yang berulang dapat menyebabkan perbesaran masa kelenjar Lymphoid  sehingga memblokir bagian belakang hidung dan menyebabkan penderitanya bernapas melalui mulut. Anak dengan kebiasan bernapas melalui mulut umumnya memiliki ciri-ciri gigi depan yang terbuka (tidak berkontaknya gigi depan atas dan bawah), jarak gigi depan atas dan bawah (overjet) yang besar, langit-langit rongga mulut yang sempit dan tinggi,  gigi seri depan atas yang condong ke depan. Posisi mulut pada anak dengan kebiasaan bernapas melalui mulut akan selalu dalam keadaan terbuka karena berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara.                 Berbagai dampak yang timbul  akibat kebiasaan bernapas melalui mulut diantaranya penyerapan oksigen yang rendah (hipoksemia kronis) yang dapat melemahkan respon imun tubuh kita; meningkatnya konsentrasi CO2 (hiperkapnia), peningkatan kehilangan energi dan kadar air,  perubahan pada komposisi air ludah, menurunnya produksi Nocturnal Growth Hormone. Beberapa penelitian menyatakan bahwa bernapas melalui hidung  menghasilkan hormon yang meregulasi peredaran darah normal, menghangatkan  dan mengatur kelembaban udara yang masuk.

Bernapas  melalui mulut juga dapat menyebabkan perubahan pada struktur tulang wajah penderitanya, diantaranya  rahang bawah yang terletak lebih ke belakang, penyempitan saluran napas atas, perbesaran tonsil dan adenoid, dan sumbatan pada daerah hidung, penyempitan pada daerah langit-langit. Perubahan pada daerah tersebut mengarahkan terjadinya perubahan pada profil wajah dan gigi berjejal. Beberapa kondisi rongga mulut yang berhubungan dengan kebiasaan ini ialah keringnya daerah mulut dan bibir, gigi berlubang (dental caries), penyakit periodontal, bau mulut, pola penelanan yang salah. Beberapa dampak medis lain yang disebabkan oleh kebiasaan ini ialah gangguan pada postur  kepala dan leher dan postur tubuh, Obstructive sleep apnea, asma dan kemampuan belajar dan fisik yang rendah.Besar dan luasnya dampak yang ditimbulkan oleh kebiasaan bernapas melalui mulut maka penulis sangat menyarankan untuk secara sadar kita melakukan upaya untuk bernapas melalui hidung. Panduan  untuk dapat membiasakan bernapas melalui hidung ialah dengan meletakkan ujung lidah pada permukaan belakang gigi seri atas, menutup atau merapatkan bibir dan melakukan gerakan seperti menelan  sebagai bagian dari persiapan sebelum kita tidur.      Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bernapas melalui mulut dapat menimbulkan banyak dampak negatif, dan sebaiknya kita bernafas melalui hidung. Demikian penjelasan dari saya sebagai penulis, dan marilah kita sama-sama belajar untuk bernapas melalui hidung. Terima kasih semoga bermanfaat bagi kita semua Tuhan Yesus memberkati.

Check Also

Kesehatan

FLEK HITAM DI WAJAH (Mengenal Melasma& Cara Mengatasinya)

Oleh : Andreas Adiwinata, dr., M.Biomed Setiap orang tentu mendambakan kulit yang sehat dan terawat. …