
Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 yang diproklamirkan oleh Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno. Hari kemerdekaan Indonesia ini memiliki makna yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Proklamasi ini merupakan hasil dari perjuangan panjang dan merupakan puncak dari serangkaian perjuangan melawan penjajah. Kemerdekaan berarti bangsa Indonesia memperoleh kebebasan yang seutuhnya, bebas dari segala bentuk penindasan dan penguasaan bangsa asing
Seperti juga kebebasan dari penjajahan yang dialami oleh Negara Republik Indonesia, begitu juga sebagai umat yang percaya Yesus, kita juga sudah dibebaskan dari segala bentuk penjajahan kuasa Iblis oleh kematian Yesus Kristus di atas kayu salib.
Seringkali kita salah memahami konsep kebebasan ini. Banyak dari kita yang memaknai kebebasan sebagai kemampuan untuk melakukan apa saja tanpa batasan atau konsekuensi. Namun, kebenaran yang terkandung dalam firman Tuhan jauh lebih dalam dari itu.
Kebebasan sejati dalam Kristus bukanlah tentang melakukan apa yang kita inginkan, melainkan tentang membebaskan diri dari belenggu dosa dan menemukan identitas kita yang sejati di dalam Kristus. Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita menjadi ciptaan baru (2 Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang). Dosa yang sebelumnya menguasai kita telah diampuni, dan kita dibebaskan untuk hidup dalam kebenaran dan kasih Kristus.
Rasul Paulus dengan jelas menjelaskan tentang kebebasan ini dalam Galatia 5:1, “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan”. Kebebasan yang Kristus berikan kepada kita bukan untuk memuaskan keinginan daging, melainkan untuk memungkinkan kita hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan melakukan kehendak-Nya.
Ketika kita hidup dalam kebebasan Kristus, kita tidak lagi terikat oleh hukum dosa dan kematian, tetapi dibebaskan untuk hidup dalam terang Roh Kudus. Roh Kudus memungkinkan kita untuk dapat menolak godaan-godaan duniawi dan berjalan dalam jalan kebenaran. Kebebasan ini memampukan kita untuk melayani Tuhan dengan hati yang rela dan tunduk di bawah otoritas-Nya.
Namun, kebebasan dalam Kristus bukan berarti kita dapat hidup sesuka hati tanpa konsekuensi. Rasul Paulus mengingatkan kita, “Saudara sudah dipanggil untuk menjadi orang yang bebas. Tetapi janganlah memakai kebebasanmu itu untuk terus-menerus melakukan apa saja yang kalian ingin lakukan. Sebaliknya, kalian harus saling mengasihi dan saling melayani.” (BIS – Gal.5:13).
Kebebasan sejati dalam Kristus berarti kita bebas dari kuasa dosa, tetapi terikat dalam kasih dan pelayanan kepada sesama. Kita dibebaskan untuk hidup bagi Kristus dan bukan bagi diri sendiri.
Mari kita hidup dalam kebebasan sejati yang telah kita peroleh ketika kita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Yesus sudah menggantikan semua kutuk yang harusnya kita terima karena kita orang berdosa (Gal.3:13).
Tidak ada lagi yang bisa membelenggu kita, baik itu kepahitan hati, dendam, rasa bersalah, dosa yang masih menghantui, dll, karena Yesus sudah menggantikannya untuk kita. Bersyukurlah!
2 Korintus 6:1-2 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
Tuhan Yesus memberkati.