
1 Korintus 15:20. Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah mati.
Sebab sama seperti dalam persekutuan dengan Adam, semua orang akan mati; demikian pula dalam persekutuan dengan Kristus semua orang akan dihidupkan kembali. Melalui dosa Adam, manusia mengalami kematian karena semuanya menerima tabiat dosa darinya, demikian jugalah melalui kebangkitan Kristus semuanya memperoleh hidup yang kekal. Untuk itulah Kristus telah mati, bangkit dan hidup kembali (setelah bangkit, Dia menjalani kehidupan di sorga, yaitu kemuliaan yang telah dimiliki-Nya sebelumnya) supaya IA menjadi Tuhan atas orang-orang mati maupun atas orang-orang hidup.
Kebangkitan Yesus memproklamirkan kemenangan atas dosa dan membuka jalan bagi manusia mengalami kemenangan atas dosa dan membawa manusia masuk dalam hidup dan kemuliaan kekal dalam kerajaan Allah. IA telah benar-benar membangkitkan diri-Nya sendiri, bangkit dengan ciri dan sifat yang sama, sebagai yang sulung dari orang-orang yang mati di dalam Dia. Sebagaimana IA telah bangkit, mereka juga akan bangkit, karena Kristus benar-benar yang sulung dari orang-orang yang telah mati.
Perhatikanlah, kebangkitan Kristus merupakan janji dan jaminan bagi kita, jika kita sungguh-sungguh percaya kepada-Nya. IA hadir di dunia untuk menyatakan keselamatan agar setiap orang yang percaya kepada-Nya diselamatkan. Dengan memiliki kepercayaan ini, seseorang diperkenan oleh Allah. Karena Dia telah bangkit, kita juga akan dibangkitkan. Dalam kebangkitan-Nya terdapat jaminan yang sebenar-benarnya bahwa orang-orang yang telah mati di dalam Dia akan bangkit. IA tidak bangkit untuk diri-Nya sendiri, tetapi bangkit untuk menjadi kepala bagi tubuh, yaitu jemaat-Nya. Dan mereka yang telah mati dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia (1 Tesalonika 4:14).
Sebagai orang Kristen, kita harus memiliki kepercayaan yang teguh kepada Yesus Kristus. Allah telah mengutus Yesus ke dalam dunia supaya kita percaya. Hal ini menjadi kekuatan bagi kita dalam menghadapi berbagai keadaan yang dapat menghilangkan kepercayaan kita pada Yesus. IA lebih dari sekadar menjadi tokoh panutan karena IA adalah Tuhan yang memberikan keselamatan bagi manusia. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya IA menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup (Roma 14:9)