Dipimpin Roh Kudus

Paulus adalah  seorang penginjil. Beliau memberitakan tentang keselamatan dalam Tuhan Yesus. Namun  ada orang-orang yang iri pada Paulus. Sehingga Paulus difitnah dan menjadi tahanan karena injil. Paulus dan beberapa tahanan dikirim ke Italia dengan kapal layar. Pada saat akan berangkat, Paulus mengingatkan teman-teman untuk tidak pergi  berlayar. Karena akan ada badai besar yang membahayakan mereka. Tetapi Perwira lebih percaya kepada juru mudi dan nahkoda daripada kepada Paulus. Paulus bukan seorang ahli pelayaran tapi Paulus dipimpin oleh Roh Kudus.

Benar saja apa yang dikatakan Paulus. Tidak berapa lama turunlah angin badai. Kapal itu dilandanya dan tidak tahan menghadapi angin badai. Dengan susah payah seluruh awak kapal berusaha menguasai kapal, namun kapal itu sangat hebat diombang-ambingkan angin badai. Keesokan harinya mereka mulai membuang muatan kapal ke laut. Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan dan angin badai yang dahsyat terus menerus mengancam, akhirnya mereka putus asa.

Setelah beberapa  hari mereka tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: ”Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini!  Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini. Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku, dan ia berkata: “Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau. Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku. Namun kita harus mendamparkan kapal ini di salah satu pulau.”

Dalam keadaan sukar, ternyata Paulus tetap berdoa, dan Tuhan Yesus menjawab doanya. Bahkan karena Paulus, semua orang diselamatkan oleh Tuhan Yesus. Paulus mengajak semua orang untuk makan. Paulus mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan. Maka kuatlah hati semua orang itu, dan merekapun makan juga. Jumlah mereka  semua yang di kapal itu dua ratus tujuh puluh enam jiwa. Setelah makan kenyang, mereka membuang muatan gandum ke laut untuk meringankan kapal itu.

Dan ketika hari mulai siang, mereka melihat suatu teluk yang rata pantainya. Walaupun mereka tidak mengenal daratan itu, mereka memutuskan untuk sedapat mungkin mendamparkan kapal itu ke situ. Perwira memerintahkan, supaya orang-orang yang pandai berenang lebih dahulu terjun ke laut dan naik ke darat, sedangkan  orang-orang lain menyusul dengan mempergunakan papan atau pecahan-pecahan kapal. Demikianlah mereka semua selamat naik ke darat.

Paulus selalu bersandar pada pimpinan Roh Kudus, sehingga semua orang diselamatkan. Anak-anak, dalam hidup  kita haruslah mendengarkan pimpinan Roh Kudus  dan jangan bergantung pada kepandaian kita sendiri. Bagaimana cara kita bergantung kepada Roh Kudus ? membaca Alkitab dan senantiasa berdoa dengan teratur dan disiplin maka Engkau akan hidup dalam pimpinan Roh Kudus. Karena Firman Tuhan adalah perkataan Tuhan yang ditulis berdasarkan ilham atau pewahyuan Roh Kudus.

Oleh: Erly

Check Also

Kolase RETREAT ABI 19 24

GAP GENERATION-ABI

Oleh: Nana Wiratna Octalina Puji Tuhan akhirnya setelah 6 tahun berselang, ABI kembali bisa mengadakan …