Sistem Kekebalan Tubuh

Oleh: Imelda Variastuty, dr.

Sistem kekebalan tubuh merupakan sekelompok sel, jaringan, dan organ yang berfungsi mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh, baik itu bakteri, virus, jamur, maupun parasit. Jika kuman-kuman tersebut berhasil lolos, sistem kekebalan tubuh seseorang akan berusaha untuk membasmi atau setidaknya melemahkan kuman-kuman tersebut.

Ada banyak cara bagaimana kuman dapat memasuki tubuh seseorang, contohnya lewat sentuhan, hubungan seksual, menghirup droplets atau percikan kasat mata yang keluar saat seseorang batuk atau bersin, dan lewat darah (berbagi jarum suntik, gigitan nyamuk /serangga lain). Makanan dan minuman yang terkontaminasi juga dapat mengandung kuman.

Kulit dan kornea (lapisan bening yang letaknya di bagian depan bola mata) merupakan pertahanan pertama tubuh kita yang berperan sebagai penghalang keluar masuknya kuman. Jaringan pelapis organ dalam (paru-paru, kandung kemih, dan usus/organ saluran cerna) juga melindungi organ yang dilapisinya. Ketika ada luka terbuka baik luka sobek, sariawan dan luka bakar akan menjadi gerbang terbuka untuk masuknya kuman dan menyebabkan infeksi.

Keringat, air mata, dan lendir-lendir yang dihasilkan tubuh seperti lendir hidung, saluran pencernaan, dan area kewanitaan juga mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh. Cairan tubuh selain mendorong keluar kotoran dan kuman, biasanya juga mengandung enzim, yakni zat yang dapat membunuh kuman.

Jaringan limfatik yang tersebar di seluruh tubuh berperan untuk menyaring sel-sel mati dan kuman maka saat terjadi infeksi kelenjar limfa di sekitarnya akan menjadi aktif dan turut membesar.

Ada 2 jenis kekebalan tubuh yakni kekebalan tubuh alami dan kekebalan tubuh didapat. Kekebalan tubuh alami merupakan mekanisme pertahanan yang dimiliki sejak lahir seperti hal-hal yang telah disebutkan di atas. Seiring dengan banyak terpapar maka tubuh akan belajar bagaimana cara melindungi diri sendiri. Kekebalan tubuh didapat merupakan antibodi yang diwariskan oleh ibu kita sejak di dalam kandungan dan juga vaksinasi. Ketika kuman berhasil masuk ke dalam tubuh maka akan dikenali dan mekanisme perlawanan diaktifkan.
Sistem kekebalan tubuh kita memiliki memori atau ingatan sehingga ketika sembuh dari sakit akibat terinfeksi kuman tertentu, jika di saat berikutnya kembali terpapar kuman tersebut, tubuh akan mengaktifkan mekanisme perlawanan. Apabila kondisi seseorang sedang prima maka ia tidak jatuh sakit. Sebaliknya jika saat kembali terpapar, kondisi seseorang sedang kurang baik (kelelahan, kurang tidur, tidak mengkonsumsi makanan sehat, dsb) maka sekalipun mekanisme perlawanan diaktifkan, ia dapat jatuh sakit.

Peran vaksinasi adalah merangsang diaktifkannya sel-sel memori sehingga diharapkan dengan pemberian vaksinasi ketika terpapar, tubuh mampu mengenali dan memberikan perlawanan. Maka sekalipun seseorang jatuh sakit saat terpapar, diharapkan tidak menjadi sakit berat.

Mengingat vaksinasi tidak menjamin seseorang akan bebas dari sakit maka tindakan-tindakan pencegahan penyebaran infeksi tetap harus dikerjakan. Khusus untuk infeksi Covid-19 yang penularannya lewat droplets, pakailah masker dengan benar, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan tetap wajib dikerjakan sekalipun vaksinasi telah diberikan.

Check Also

Kesehatan

FLEK HITAM DI WAJAH (Mengenal Melasma& Cara Mengatasinya)

Oleh : Andreas Adiwinata, dr., M.Biomed Setiap orang tentu mendambakan kulit yang sehat dan terawat. …