
Tuhan mau umat-Nya menyadari, bahwa Tuhan adalah pemelihara sempurna. Dalam Mazmur pasal 23, Daud menggambarkan Tuhan sebagai gembala yang menyediakan segalanya bagi domba-Nya: ”Takkan kekurangan Aku…, Ia menyediakan hidangan bagiku,..dst.”
Tuhan mau kita mengerti, bahwa Tuhan bukan hanya peduli dengan kebutuhan rohani dan jiwa kita, tetapi juga seluruh kebutuhan kita terpelihara sempurna.
3 Yohanes 1:2. “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.” Dari ayat ini pun, kita tahu, bahwa Allah ingin kita baik-baik saja dalam segala hal. Oleh sebab itu, mari kita belajar:
Pertama, berkat dan pelipat-gandaan di musim kering. Mari belajar dari kehidupan Ishak (Kejadian 26:12-35). Ishak taat, tetap menabur, tidak berdebat dan bertengkar, tetap fokus pada berkat Tuhan sebagai sumber kesuksesan dan mengampuni musuhnya. Tuhan mau kita mengerti tuaian besar hanya terjadi bila kita menabur bahkan di musim kering, ketaatan Ishak dan penyertaan Tuhan membuat dia berhasil.
Kedua, hikmat adalah sumber kesuksesan (Amsal 3:13-17, 24:3-4), keberhasilan sejati didapat dengan mengejar hikmat dari Tuhan (Amsal 8:11, 18-19). Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan (Amsal 9:9-12), ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan (Amsal 22:4).
Ketiga kita harus membangun hidup yang tulus dan cakap (Mazmur 78:72, Amsal 22:29). Kesuksesan didapat karena kita memiliki hati yang tulus, setia di hadapan Tuhan dan manusia, bisa dipercaya (Amsal 28:20), dan bisa diandalkan; kecakapan didapat dari kerajinan untuk terus belajar dan membangun kompetensi. Kita harus bertumbuh dalam kepribadian dan profesionalisme, bila ingin sukses.
Terakhir, kunci hidup sukses adalah suka memberi dan berbagi, itu awal dari kelimpahan (Amsal 19:17, 22:9, 28:27). Seberapa banyak kita menabur akan menentukan besarnya tuaian kita (2 Korintus 9:6-11).