BERDOALAH
Matius 5:43-48
Matius 5:44. “Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
Sentimen SARA berkembang dimana-mana, khususnya buat warga keturunan tertentu dan agama tertentu yang menjadi sasaran serangan. Dan julukan “kafir” pun menjadi julukan baru buat kita. Sebenarnya buat kelompok minoritas yang menjadi sasaran serangan SARA ini bukan hal yang baru. Ibadah dibubarkan dan gereja ditutup bukan hal yang baru, dan pemerintah abai.
Hidup di alam kemerdekaan ternyata tidak membuat kita bisa menikmati itu sepenuhnya. Adanya orang-orang yang tega menghancurkan keutuhan negara demi kepentingan pribadi atau golongannya sendiri, orang-orang yang merasa dirinya paling benar dan merasa berhak menghakimi atau membinasakan orang lain membuat alam kemerdekaan ini masih belum sepenuhnya bisa kita rasakan. Bagi banyak orang, kemerdekaan masihlah sebuah utopia saja yang tidak kunjung bisa dicapai.
Lalu apa peran kita sebagai orang-orang percaya dalam menyikapi hal ini? Berpangku tangan? Melarikan diri ke luar negeri dan membiarkan bangsa ini porak poranda juga bukan jawaban yang benar. Apalagi ditambah dengan keluh kesah, protes atau mengutuki pemimpin dan bangsa sendiri.
Ada tugas besar bagi kita semua karena bukanlah kebetulan kita ditempatkan di dunia ini untuk menjadi bagian dari sebuah bangsa yang masih terus bergulat menghadapi begitu banyak masalah. Turun ke jalan dan membuat keonaran? Memukuli orang yang tidak sepaham atau kita anggap salah? Itu kejahatan di mata Tuhan. Satu hal yang bisa dan wajib kita lakukan adalah terus berdoa untuk bangsa ini. Ingatlah bahwa kita diselamatkan untuk menjadi berkat buat orang lain, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan baik yang bisa menyelamatkan orang lain, dan ini termasuk bangsa dan negara kita. (NK).
Doa. “Kami memberkati bangsa ini di dalam nama Tuhan Yesus. Biarlah kehadiran gereja-Mu dapat menjadi terang dan berkat bagi Indonesia. Amin.”