KEBUTUHAN ANAK
Kolose 3:18-25
Amsal 17:6. “Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.”
“Kak, kenapa kita tidak bisa memilih keluarga?” tanya seorang anak sekolah minggu kepada saya.
“Kenapa kamu kok berpikir seperti itu?” tanya saya.
“Iya Kak, kalau bisa memilih mungkin aku akan memilih dilahirkan di keluarga yang lain aja. Papa dan Mama selalu berantem, mereka jarang sekali bisa menemani aku di rumah. Kalaupun ada di rumah mereka sibuk sendiri, tidak memperhatikan aku. Kadang aku suka sengaja bikin onar di rumah dengan harapan mereka mau sedikit memperhatikan, tetapi yang aku dapat cuma makian dan omelan Kak,” demikian ceritanya sambil menundukkan kepala.
Para orang tua, mari kita mulai lebih memperhatikan anak-anak kita. Tuhan sudah menganugerahkan anak-anak yang luar biasa untuk mengisi kehidupan kita. Jangan kita sia-siakan. Kalau ada anak yang suka bandel atau nilainya kurang baik, coba dicek lagi. Ajak anak ngobrol dari hati ke hati karena mungkin saja itu cuma pelampiasan si anak untuk mendapat perhatian dari kita orangtuanya.
Seringkali sadar atau tidak, karena meningkatnya tuntutan beban kehidupan, orangtua “jaman now” menjadi egois dan kurang memahami kepentingan anak. Kita harus menyadari, bahwa anak-anak butuh didengarkan ceritanya, diajak ngobrol, dan ditemani. Anak juga butuh pelukan dari orangtua sehingga mereka tahu bahwa mereka dikasihi. Kadang orangtua menjadikan anak sebagai alasan, cari uang demi anak, habis waktu demi anak, tetapi percayalah untuk membentuk anak yang berkarakter baik bukan hanya materi saja yang dibutuhkan.
Mari mulai lebih memperhatikan anak-anak kita supaya keluarga kita semakin diberkati.
Doa: “Ampuni kami yang kerap lalai memperhatikan anak-anak kami. Beri kami hikmat untuk dapat mengatur prioritas kami dengan baik, ya Roh Kudus. Amin.”