Renungan Harian (01 Januari 2017)

KEPALA BUKAN EKOR

Ulangan 28:13

Ulangan 28:13a. “TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun,”

Salah satu janji Tuhan adalah Ia akan mengangkat anak-anak-Nya menjadi kepala dan bukan ekor, akan tetap naik dan bukan turun.  Namun, banyak orang Kristen yang salah mengartikan janji firman Tuhan ini.  Menjadi ‘kepala’ selalu diidentikkan dengan pangkat atau jabatan tinggi seseorang dalam sebuah pekerjaan atau instansi, sehingga jika ia tidak mengalami promosi, maka ia akan kecewa dan berkata, “Bukankah Tuhan berjanji akan mengangkat kita menjadi kepala dan terus naik, buktinya selama bertahun-tahun saya hanya menjadi karyawan biasa, tetap tidak mengalami peningkatan?”

Orang tersebut gagal paham, bahwa arti kepala dan bukan ekor adalah sebuah kehidupan yang membawa pengaruh besar bagi orang lain. Ya, pengaruh itu bicara soal kepemimpinan. Seorang yang memiliki jabatan pemimpin tetapi jika ia tidak dapat mempengaruhi orang-orang untuk mengikuti arahan, petunjuk dan keputusannya, maka ia bukanlah pemimpin yang sesungguhnya.

Tetapi pernahkah Anda menjumpai seseorang, yang meskipun ia tidak duduk menjabat pada sebuah posisi kepala, tetapi semua keputusan yang diambil sang pemimpin sesungguhnya adalah hasil pemikiran beliau? Dialah pemimpin yang sesungguhnya. Dan untuk menjadi seseorang yang memiliki pengaruh besar, maka diperlukan kerja keras, integritas, nilai lebih dan pembuktian hasil kerja, yang dapat membuat orang-orang percaya kepadanya lalu mengikuti dia.

Alkitab menuliskan, bahwa sejatinya setiap anak Tuhan adalah kepala. Artinya kehidupan kita menjadi berkat, teladan dan membawa pengaruh yang luar biasa bagi banyak orang. Kita menjadi panutan bagi banyak orang, karena ke mana ‘kepala’ pergi, ke situ ‘ekor’ pasti akan mengikuti. Lewat Anda dan saya mestinya hidup takut akan Allah dapat menjadi trend yang diikuti oleh dunia.

Doa: “Kami mau hidup di dalam takut akan Allah dan tidak akan membiarkan dunia mempengaruhi kami. Sebaliknya, kami akan mempengaruhi orang lain lewat teladan hidup kami. Tolong kami, ya Roh Kudus.”