
- Tidak adanya harga diri membuat seorang wanita berpikir dan berbicara negatif, suka mengeritik dan penuh curiga.
Wanita yang memiliki perasaan harga diri yang rendah melihat kehidupannya dan dunia sekitarnya melalui kaca mata yang berwarna gelap. Tidak ada apa pun yang benar-benar bagus, dan tidak ada apa pun yang baik atau menyenangkan baginya. Lebih daripada itu, ia merasa yakin bahwa setiap orang memakai kaca mata yang sama seperti dia.
Seorang wanita seperti itu berkata dengan sungguh-sungguh kepada saya (dan ia sangat serius), bahwa setiap kali ia pergi ke gereja, orang-orang membicarakan yang jelek tentang dia.
“Pada saat saya duduk, mereka mulai berbisik-bisik tentang saya,” katanya.
“Apa yang mereka katakan?” tanya saya.
Jawabannya hanyalah, “Semua yang tidak benar, bohong belaka!”
Karena ia tidak mempunyai harga diri sendiri, ia merasa yakin bahwa ke mana pun ia pergi (terutama ke gereja) orang-orang menolak dia, senang mencemoohkan dia dan menceritakan yang tidak benar tentang dia.
Wanita seperti itu merasa yakin benar bahwa tidak ada seorang pun yang akan menyukai dia (ia sendiri tidak senang terhadap dirinya sendiri, bagaimana mungkin orang Iain menyukai dia), sehingga bila Anda berjalan menghampiri dia dan mengatakan apa kabar, ia segera menjadi tegang dan kaku seperti es lilin. Ia akan berpikir, “Ah, sebenarnya ia tidak ingin berbicara dengan saya…”
Bila Anda berbicara dengan dia, ia segera mencurigai motif Anda dan menduga-duga kenapa Anda mau menyelidiki kehidupannya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu.
Kalau Anda membawa dia berlibur ke Meksiko, pasti ia akan menaruh syak bahwa air minum yang ada di dalam botol adalah air kotor.
Kalau Anda membawa dia ke restoran “Hidangan Laut” yang paling terkenal di tepi pantai, pasti ia akan mengeluh bahwa ” di sini bau asin “.
Kalau Anda bertanya kepadanya tentang pekerjaannya, bersiap-siaplah untuk mendengar laporan yang paling buruk.
Kalau Anda memuji bajunya, pasti ia mengatakan bahwa (l) baju itu sudah lama, (2) berapa ia membeli baju itu, dan (3) ia tidak senang dengan baju itu.
Bila Anda mengatakan kepadanya bahwa Anda menyukai dandanan rambutnya, maka ia akan menjawab bahwa hidungnya terlalu besar atau terlalu panjang, atau mukanya terlalu lebar atau terlalu sempit. ( yang lucu ialah bahwa sebelumnya Anda tidak pernah memperhatikan hal itu, tetapi sejak saat itu, setiap kali Anda melihat dia, kelainan-kelainan itu seakan-akan menjadi yang paling menonjol).
Jika ia ingin agar Anda datang ke rumahnya untuk makan malam, ia tidak akan menanyakannya secara langsung. la akan berkata, “Pasti Anda tidak bisa datang, bila Saya undang Anda makan malam di rumah Saya?”
Dalam pasal pertama dari buku Ms Means Myself (DS, yang berarti Diri Sendiri), Gladys Hunt berbicara tentang para wanita yang keadaannya sama seperti yang baru saya jelaskan di atas, para wanita yang merasa terkungkung karena tidak memiliki perasaan harga diri.
…… sebagian wanita sama seperti kuncup yang tertutup rapat, yang bantut pada tangkainya. Karena takut untuk membuka diri, mereka tidak berani berkembang, takut kalau-kalau kurang bagus bila dibandingkan dengan bunga lain.
Yang lain menjadi tukang kritik, cepat menunjukkan kesalahan orang lain dan lambat mengasihi. Yang lain lagi tidak mengeritik, melainkan menyimpannya di dalam hati, tidak pernah membiarkan dirinya yang sesungguhnya diketahui orang. Mereka tidak berani menyatakan diri mereka yang sebenarnya, tidak berani menyatakan perasaan kasih, atau menerima perhatian dan kasih orang lain. Sebagian yang lain bermain sandiwara, memakai kedok untuk memerankan sesuatu yang telah mereka pilih, kadang-kadang mereka memerankan tokoh yang sangat rohani. Semua itu hanya di luarnya saja yang kelihatannya saleh sekali, tetapi di dalamnya kosong, tidak ada orang lain yang mengetahuinya bahkan diri mereka sendiri juga tidak. Sebagian lagi terlalu banyak bicara, sehingga menyatakan keadaan pribadi mereka yang sebenarnya. Ada pula yang mengutip ayat-ayat Alkitab untuk menyembunyikan perasaan tidak tenteram yang menonjol sekali di dalam dirinya.
Dalam diri seorang wanita yang suka mengeritik, yang selalu berpikiran negatif, lidahnyalah yang menyatakan keadaan pribadinya yang sebenarnya. Melalui lidahnya terpancar apa yang ada di dalam hatinya.
“Lidah yang tak bertulang, yang kecil dan lemah, dapat menghancurkan dan membunuh,” kata orang Yunani.
“Lidah dapat menghancurkan gerombolan yang besar lebih daripada pedang,” orang Turki menegaskan.
“Lidah dapat mengucapkan suatu kata yang mempunyai kecepatan melebihi kecepatan kuda,” kata orang Cina.
Sedangkan orang Arab mengemukakan pepatah ini, “Perbendaharaan yang besar daripada lidah adalah hati.”
Pepatah jenaka orang İberani mengatakan, “Kaki boleh terpeleset, tetapi lidah jangan.”
Amsal 18:21 “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya“
Lidah bukanlah masalah satu-satunya. Ada hal lain yang sangat dipengaruhi oleh perasaan tidak tenteram di dalam diri kita.
Bersambung….