
PUJI TUHAN! KEDUA ORANG TUAKU DISELAMATKAN
Dimulai saat saya masih remaja, seorang pengkhotbah bernama Andreas Martin sering berkhotbah tentang malaikat dan kisah-kisah Ajaib. Salah satu khotbahnya adalah, bahwa kita harus menginjak-injak lingkungan dan klaim keselamatan untuk orang-orang yang tinggal di sana. Hal itu saya praktekkan ke salah satu kakak dari mama saya yang ada di Jakarta. Ketika kami berkunjung ke tempatnya, saya memperkatakan Firman keselamatan bagi seisi rumah. Benar saja, tepatnya kapan saya lupa, tetapi intinya mereka bertobat. Kini mereka rajin beribadah dan pelayanan. Saya pun sering berkomunikasi dengannya tentang gereja. PUJI TUHAN! KEDUA ORANG TUAKU DISELAMATKAN
Kedua orang tua saya sejak lahir bukan Kristen, sehingga sejak saya mengenal Kristus, saya berdoa untuk keselamatan mereka. Namun, hal tersebut tidaklah datang dengan mudah. Sering saya klaim ayat Alkitab yang mengatakan bahwa keselamatan adalah untuk seisi rumah bila salah satu anggota di rumah tersebut bertobat. Belasan tahun bahkan puluhan tahun, saya berdoa untuk keselamatan kedua orang tua saya. Kadang saya hampir putus asa. Saya berpikir, buat apa saya pelayanan aktif di gereja kalau kedua orang tua saya tidak terselamatkan.
Pernah saya menginjili mereka, tetapi berujung pada perdebatan. Mereka mengatakan, bahwa Tuhan sama saja. Sering saya ajak ke acara natal yang menurut saya adalah momen yang tepat, karena natal lebih dikenal oleh orang banyak, akan tetapi cuma berhasil satu kali saja dan tidak ada pertobatan. Saya minta tolong aktifis kaum bapa waktu itu untuk kunjungan dan menginjil, tidak berhasil juga. Bahkan ketika nenek saya sakit keras dan saya Injili, saya dimarahi oleh orang tua saya. Katanya, “Dia bukan agama Kristen.“
Frustasi dan putus asa, karena sudah berbagai doa dan cara, namun tidak juga membuahkan hasil.
Sampai suatu hari istri saya memberi ide kepada adik saya , bahwa untuk menyampaikan kabar jalan keselamatan kepada orang tua kami sepertinya lebih tepat jika melalui adik saya, karena ia adalah anak yang paling dekat dengan ayah kami. Adik saya mengerti dan bertekad untuk membawa orang tua kami ke gereja.
Singkat cerita, adik saya berhasil membawa orang tua kami ke gereja, terutama ayah karena ibu saya sudah dimenangkan lebih dulu oleh kami. Mereka mulai terbuka dengan kristenan. Akhirnya mereka rutin berbakti ke gereja dan mulai rajin beribadah. Ibu saya pernah bercerita, kalau Papa datang ke gereja inginnya duluan, supaya bisa duduk di depan . Luar biasa! Adik saya beberapa waktu yang lalu juga bercerita, kalau ayah saya sudah tidak malu- malu lagi ditanya tentang agamanya. Ia selalu menjawab, “Kristen.”
Kakak mama saya yang diceritakan di awal tulisan ini kemudian menyarankan, bahwa sudah waktunya untuk kedua orang tua saya untuk dibaptis. Dia menyarankan untuk dibaptis di GBI Pasirkoja 39, sebab katanya kami aktif melayani di sana (kedua orang tua saya tidak beribadah di tempat kami). Saya kemudian berunding dengan adik, dan meminta Ko Martin untuk mengarahkan agar kedua orang tua kami mau dibaptis. Puji Tuhan, Ko Martin menyediakan waktu dan akhirnya mereka mau dibaptis. Ko Martin mengajak gembala kami Bpk. Pdt Jantje Haans untuk membaptis. Haleluya mereka pun dibaptis pada tanggal 24 Desember 2021. Kami mendapat hadiah Natal terindah di sepanjang hidup kami.
TERIMA KASIH untuk: Istriku, adikku Fenny, Ko Martin dan Pak Jantje. Yang dirancang oleh Kristus untuk keselamatan orang tua kami. Tuhan Yesus pasti membalas semua kebaikan yang telah diberikan dan terpujilah nama Tuhan Yesus Kristus.
Untuk membaca kesaksian yang lain silakan klik disini