
Untuk melayani suami, kita perlu memahami laki-laki. Kita perlu tahu apa yang membuat mereka tergerak dan bagaimana itu mempengaruhi peranan kita sebagai istri. Kita akan mempelajari tentang suami dari perspektif Allah.
Lelaki Milik Saya
Buku yang terkenal, Men are From Mars, Women are From Venus, (Lelaki dari Planet Mars, Wanita dari Planet Venus) oleh John Gray telah menarik perhatian kita atas perbedaan-perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Suami kita mempunyai kebutuhan pokok yang sama akan kasih dan hal-hal nyata yang kita lakukan, tetapi kebanyakan laki-laki menerima kepuasaan atas kebutuhan-kebutuhan itu dengan cara yang berbeda dari kebanyakan perempuan.
Respek, Hormat dan Kepemimpinan
Kebanyakan lelaki lebih suka mendapatkan respek istri mereka daripada cinta mereka yang penuh kasih mesra. Untuk memenuhi kebutuhan suami Anda akan harga dirinya, Anda perlu menghargai dia.
Perhatikan Efesus 5:33 dan 1 Petrus 3:1-2, kita diperintahkan untuk menghargai suami kita sementara mereka diperintahkan untuk mengasihi kita. Ketika seorang perempuan menghargai dan menghormati suaminya, dia akan jatuh cinta kepada suaminya. Hatinya akan mengikuti kehendaknya.
Ketika kita menghargai, menghormati dan tunduk kepada suami kita, kita memenuhi kebutuhan pokok yang Allah bangun di dalam mereka. Seorang lelaki perlu tantangan untuk menaklukkan. Allah membuat dia seperti itu. Dia ingin memenangkan wanitanya. Dia ingin mengejar wanitanya dan menangkap dia dan membuat dia menjadi miliknya. Jika kita yang mendominasi dan mengatasi suami kita, kita meruntuhkan kebutuhannya untuk memimpin.
Ketika Allah berbicara, di Ayub 38:1-3. “Bersiaplah engkau sebagai laki-laki. Allah menyuruh Ayub untuk berdiri dan berhadapan dengan Dia dalam satu tantangan. Allah akan menanyakan dan dia harus berhadapan dengan Allah “seperti seorang laki-laki”.
Kata “laki-laki” dalam ayat ini adalah kata Ibrani geber. Definisi kata “geber” dalam bahasa Ibrani (dibaca gheh’ber) adalah lelaki yang gagah berani” atau “prajurit”. Laki-laki diciptakan Allah untuk bertarung, menaklukkan dan menantang. Ini adalah satu bagian yang khusus dari kepriaan. Ini adalah gambaran dari kesatria dengan baju bajanya yang bersinar.
Lelaki Anda perlu berjuang untuk sesuatu. Zaman sekarang itu bisa berarti beradu pikiran di lingkungan kerjanya dengan laki-laki lain. Atau bisa juga menaklukkan teman-temannya dalam pertandingan tennis. Dia mungkin ingin berburu dan memancing dan memasang perangkap. Dia mungkin merasakan kebutuhan untuk mendaftarkan diri di kemiliteran.
Perempuan sering digambarkan di televisi dan film-film sebagai penyerang. Laki-lakinya lemah dan pasif. Ada sesuatu yang salah dengan gambaran itu! Kesan di belakang kata “geber” adalah seorang prajurit yang tanpa kenal takut yang akan pergi bertempur. Para lelaki perlu melatih kekuatan dan keberanian mereka dalam beberapa bidang, dan khususnya di dalam perkawinan mereka, untuk menumbuhkan naluri mereka sebagai seorang laki-laki.
Baca Amsal 24:5-6
Lingkari kata-kata dari daftar berikut yang menjelaskan lelaki yang mempunyai sifat “geber” di ayat-ayat ini:
Pasif Kuat Lembut Berkuasa Perang Damai Kemenangan Pengetahuan
Lalu kapan kita dapat melayani “geber” kita – lelaki kita yang sangat kuat dalam satu cara yang praktis? Berikan dia pujian yang tulus. Andalah yang seharusnya merupakan orang yang bersorak bagi dia ketika dia berhasil dalam pekerjaannya, atau bermain olah-raga, atau mengatasi tantangan apa saja. Untuk memenuhi keperluan “geber” Anda, jangan menjatuhkan dia atau mematahkan sesuatu! Dukung dia. Katakan pada dia betapa bangganya Anda akan prajurit Anda, tentara Anda, lelaki Anda. Inilah hal-hal yang manis yang seharusnya Anda bisikkan di telinganya.
Bersambung…