Pelaku Misi Berbicara Misi

Pdm. Dodi Ramosta

(Gembala GBI Galilea Palangkaraya – Kalimantan Tengah)

Kalau tidak salah, pertama kali saya melakukan pelayanan misi bersama GBI Pasirkoja 39 itu di tahun 2004. Kita mengadakan KKR di Kapuas kemudian melanjutkan KKR di Palangkaraya. Saat itu team misi juga masuk ke pedalaman sungai Katingan menuju desa Tumbang Bemban dan Desa Rangan Tangkok, (KKR DAN PENGOBATAN). Saat kami pulang pelayanan dengan menggunakan kapal klotok yang kemudian tenggelam. Hiks.

Meski demikian, saya melihat GBI Pasirkoja tidak mundur sama sekali dalam pelayanan Misi, walaupun sudah ada korban jiwa yang meninggal. Selain itu, GBI Pasirkoja  juga mengeluarkan banyak dana tetapi tetap setia misi ke Kalteng. Saya senang dan bersyukur atas itu.

Harapan saya, kiranya kita bisa bersama-sama terus menjadi berkat di daerah pedalaman, lebih sering dan lebih lama waktu misinya.

Sekarang sudah ada 4 Gereja yang tertanam di Kalteng, yaitu: GBI Galilea Tumbang Kaman, GBI Tumbang Bemban, GBI Rantau Bahai dan GBI Galilea Palangkaraya. Saya juga berharap supaya kita bisa bersama-sama untuk terus membangun gereja-gereja di Kalimantan Tengah. Amin.

 

Pdm. Daud Lolo

(Gembala GBI Tumbang Kaman – Kalimantan Tengah)

 Harga termahal yang pernah saya bayar demi panggilan misi adalah jauh dari keramain dan fasilitas yang terbatas. Ditambah kini saya juga jauh dari keluarga demi pelayanan, tetapi saya tetap bersukacita dan tidak pernah bertanya kepada Tuhan mengapa saya bisa dibawa ke pedalaman Kalimantan Tengah. Saya bersyukur untuk penetapan Tuhan atas saya.

Saya juga sangat bersukacita setiap kali saya melihat semangat dari jemaat dan jiwa-jiwa yang saya layani sejak waktu pelayanan di Tumbang Bemban. Saya juga menjadi ikut bersemangat melihat jemaat bisa mngalami kemajuan dalam iman dan perubahan hidup, baik pribadi maupun keluarga.

 

Pdm. Berti Sungi

(Gembala GBI Tumbang Bemban – Kalimantan Tengah)

 Perkembangan pelayanan di Tumbang Bemban sangatlah baik. Selain Bemban dan Rantau Bahai yang kami layani sejak tahun 2017, kini sudah ada 2 tempat persekutuan baru yang sudah dibuka, yaitu di Desa Tumbang Lambi  dan juga Tumbang Salaman. Untuk pelayanan di Bemban sekarang kita sudah melayani 25 kepala keluarga.

Kendala dalam pelayanan selalu ada, salah satu kendala yang saya hadapi adalah tingkat pengertian jemaat terhadap pentingnya ibadah yang masih rendah, sehingga kadang-kadang, walaupun hari Minggu mereka lebih mengutamakan pergi ke ladang daripada ke gereja. Bahkan ada yang kalau lewat di depan gereja, mereka tanpa sungkan berkata, “Ijin dulu pak pendeta. Mau nebas/nyedot emas, dll.”

Kendala lain berhubungan dengan cuaca. Kalau musim hujan mulai dari rumah jemaat sampai gereja semuanya tergenang air. Jadi semua kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan gereja terpaksa harus libur total. Sebaliknya, saat musim kemarau penduduk mengalami kekeringan, jadi harus mencari air bersih untuk dikonsumsi.

Kendala dalam pelayanan ke Rantau Bahai dan sekitarnya, kondisi geografis, medan perjalanan masih tetap menjadi masalah utama yang kami hadapi.

Harapan saya untuk sementara ini, berharap team misi GBI Pasirkoja memberikan pelatihan “Praise and Worship”, kemudian pelatihan untuk kaum wanita/WBI di Bemban. Ini yang saat ini saya rasa paling penting.

Terima kasih dan Tuhan Yesus memberkati.

 

Bpk. Bonny Nainggolan

Pimpinan Rehabilitasi Narkoba Galilea Elkana – Gunung Kidul, Yogyakarta.

Tantangan yang berhubungan dengan pelayanan saya sekarang adalah: warga, polisi dan keluarga klien.

Oleh sebab itu untuk pelayanan awal atau saat hendak membuka suatu pelayanan di daerah, sebaiknya ada pendekatan terlebih dahulu, terutama gereja lokal. Setelah itu baru kita menjalin hubungan dengan warga lainnya. Biasanya warga itu pasti melihat agamanya dulu. Akan ada kecurigaan, kalau kita mau buka ini, kira-kira akan ada unsur pemaksaan agama atau tidak?

Nah, yang kami lakukan di sini awalnya adalah sosialisasi, dan terus kami menjadi berkat lewat kegiatan-kegiatan seperti pelayanan kesehatan gratis dan pembagian sembako. Oleh sebab itu, perlu sekali untuk kami berjejaring, karena semuanya perlu dana, dan tidak akan mampu kami lakukan sendirian. Baru setelah semua itu kami lakukan, mereka pun perlahan mau menerima keberadaan kita.

Puji Tuhan, kami sekarang menjadi satu-satunya rehabilitasi se-Gunung Kidul yg diakui pemerintah dan beberapa residen yang semula non Kristen kini telah dibaptis dan berjemaat di GBI. Kami juga kini dipercaya untuk membimbing dua pondok pesantren di sini yang akan dijadikan tempat Rehabilitasi Narkoba.

Demikian beberapa kesaksian, kesan serta pesan dari rekan-rekan misi kita. Mari kita terus dukung pelayanan mereka dan bawa mereka senantiasa dalam doa-doa kita. Biarlah Injil Keselamatan boleh semakin tersebar dan banyak jiwa dibawa kepada Kristus. Haleluya!!!

Oleh: Bhernadethe Siregar

Check Also

Kesaksian Jawa Tengah

KESAKSIAN JAWA TENGAH

Oleh: Indri Haans Agnecia: Arti melayani yang Sesungguhnya untuk saya pribadi adalah Kasih yang nyata, …