NATAL ADALAH TINDAKAN KASIH

Oleh: Yanuar

Dalam 1 Yohanes 4, Allah mengajarkan kepada kita bahwa kasih itu berasal dari Allah. Kasih adalah inti dari hukum dan Injil-Nya, dan setiap orang yang mengasihi lahir dari Allah. Kasih menyatakan pengertian yang benar dan tepat mengenai kodrat ilahi: orang yang mengasihi, mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah. Betapa sifat dari Allah yang mulia bercahaya dengan terangnya di seluruh dunia ketika Ia menyampaikan kebaikan-Nya, yaitu kasih. Hikmat, kebesaran, keharmonisan, dan manfaat penciptaan yang luas ini, yang sepenuhnya menunjukkan jati diri-Nya, di saat yang bersamaan juga menunjukkan dan membuktikan kasih-Nya.

Allah mengasihi kita sebagaimana adanya kita, dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, terhadap makhluk fana seperti kita, para pemberontak yang tidak tahu berterima kasih. Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Bahwa bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita. Allah mengasihi kita, saat kita tidak memiliki kasih terhadap-Nya, saat kita berada dalam kesalahan, kesengsaraan, dan saat kita tidak layak dikasihi.

Allah Bapa mengaruniakan Anak-Nya bagi kita, sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita, untuk menanggung dosa-dosa kita dengan tubuh-Nya sendiri, dengan tujuan supaya kita hidup oleh-Nya, dan supaya kita juga saling mengasihi satu dengan lainnya. Karena jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Allah telah menanam rupa dan buah Roh-Nya di dalam hati kita, dan Roh yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita itu adalah Roh yang membangkitkan kekuatan, hasrat dan hati bagi Allah. Roh yang membangkitkan kasih terhadap Allah dan manusia.

Karena iman di dalam Kristus mengerjakan kasih kepada Allah, dan kasih kepada Allah harus menyalakan kasih kepada saudara-saudara. Kasih Allah dengan demikian dilihat dan digerakkan dalam Kristus Yesus, dan dengan demikian kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Seluruh perkara-Nya di dalam dan melalui anak-Nya merupakan pembuktian akan kasih-Nya terhadap kita, dengan demikian kita dapat belajar bahwa Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman. Kita memiliki keberanian menghadap Kristus karena keserupaan kita dengan-Nya: karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Kita mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Kasih-Nya adalah dorongan, alasan, dan landasan moral dari kasih kita. Selanjutnya, sesuai dan sejalan dengan pengakuan iman Kristen: jikalau kita berkata bahwa kita mengasihi Allah, tetapi ia membenci saudaranya, yang harus kita kasihi demi Allah, maka ia adalah pendusta. Karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Oleh karena itu, selaras dengan hukum Allah yang sempurna; barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. Kita harus mengasihi Allah dan sesama dengan tulus karena kasih dan kebaikan-Nya yang sangat hebat dalam hidup kita. Amin.

Check Also

Artikel Doa

HIDUP BERSAMA atau TINGGAL BERSAMA

Oleh: Soni Syam Ada dua perbedaan antara “Tinggal Bersama” dengan “Hidup Bersama”, Walaupun kedua kata …