Natal adalah Berbagi Kasih

KU 1 1
Oleh: Pdm. N. Tony Saputra

Semangat Natal bukan sekadar berbagi dan memberi. Semangat Natal sesungguhnya adalah semangat kasih yang mengorbankan diri demi kebaikan orang lain. Semangat itu bukan semangat manusiawi melainkan semangat Ilahi, semangat yang dilandaskan pada kasih Ilahi, semangat memberi dengan tulus hati.

Semangat Natal nyata lewat pengorbanan terbesar Bapa dengan memberikan Anak-Nya yang tunggal bagi keselamatan isi dunia ini. Pemberian Bapa adalah pemberian korban. Bukan hanya memberikan Anak-Nya untuk manusia; Anak-Nya sendiri mengorbankan diri-Nya untuk memberi kehidupan kepada orang berdosa. Mengapa Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, yang terkasih buat kita? Karena Ia menganggap kita juga sebagai umat-Nya yang terkasih.

Semangat Natal dilandasi oleh pemberian Allah yang bukan pemberian berefek satu kali melainkan berefek kekal bagi yang menerimanya. Efek kekal itu adalah pengampunan dosa, pelepasan dari kematian rohani, dan kekekalan hidup sebagai anak-anak-Nya. Saat kita memberi kado kepada kekasih kita, atau keluarga terdekat, atau teman terkarib, yang kita berikan apa pun itu selalu memiliki masa kedaluwarsa. Makanan paling tahan beberapa hari atau minggu. Pakaian mungkin lebih panjang umurnya, demikian juga dengan buku, peralatan rumah tangga, dst.. Bahkan ketika kita memberi perhiasan, rumah, tabungan, dan banyak lagi harta yang memiliki masa pakai yang sangat panjang, tetap saja tidak selama-lamanya. Apa yang menyebabkan pemberian itu menjadi begitu berharga? Karena di balik pemberian itu diberikan dengan ucapan syukur, ada kasih di balik pemberian itu. Kasih yang menyertai atau yang menggerakkan pemberian itu jauh lebih panjang bahkan ketika pemberian itu sendiri sudah tidak ada. Demikian kenang-kenangan dari pemberian manusia. Namun, kasih Allah dan pemberian-Nya karena kasih itu, kedua-duanya kekal.

Dia tidak pernah berhenti mengasihi anak-anak-Nya, dan pemberian-Nya memastikan setiap anak-Nya akan merasakan dan menikmati kasih-Nya secara kekal. Kristus adalah pernyataan kasih Allah, sekaligus pemberian Allah sebagai kepastian kita menikmati kasih kekal-Nya. Adakah yang lebih besar dan dahsyat daripada kasih seperti ini.

Semangat Natal sejati tidak pernah berakhir.
Semangat Natal adalah berbagi dengan semua orang akan kasih dan pemberian Allah bagi umat manusia.

Check Also

PW Umum 2024

“SACRIFICE OF PRAISE” – PERSEMBAHKANLAH KORBAN PUJIAN SEBAGAI PENGAGUNGAN AKAN ALLAH

Oleh: Selvyaningsih Sianto Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!Pujilah Tuhan, …