MISI/INJIL TANGGUNG JAWAB GEREJA

psngmbKita akan belajar dari seorang pakar dalam pelayanan misi KRISTUS, seorang yang berani mempertaruhkan nyawanya bagi Injil Kristus. Tokoh itu adalah rasul Paulus. Sebagai dasar pembahasan misi, maka saya  mengambil firman Tuhan 1 Korintus 9:16-17, yakni:

“Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku.  Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah.  Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.”

Dalam dua ayat ini ada beberapa kata indah yang dipakai Paulus untuk menarik perhatian kita:

Pertama, kata “keharusan” (necessity).  Ay 16 berkata, “Necessity is laid upon me” (Sebab itu adalah keharusan bagiku). Nampaknya mengacu kepada panggilan Paulus di jalan ke Damaskus, satu panggilan yang ia tidak bisa tolak, panggilan melaksanakan misi.

Kedua, kata “menurut kehendakku sendiri” (willingly) dari kata Yunani hekon. Paulus berkata, Kalau andaikata aku melakukan menurut kehendakku sendiri” (For if I do this thing willingly). Pernyataan ini merupakan satu pengandaian tapi yang sebenarnya tidaklah demikian untuk Paulus.  Dalam kasus Paulus, ia tidak akan memperoleh upah karena memberitakan Injil, tetapi merupakan keharusan. Petunjuk dari argumen Paulus terlihat dalam pernyataannya, “a dispensation of the gospel is commited unto me” (pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku). Tugas misi ditanggungkan pada kita.

Ketiga, kata “tugas”, yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan  stuardship atau dispensation.  Kata asli dalam bahsa Yunani adalah oikonomia, dan tugas yang dimaksudkan di sini adalah untuk budak. Ini merupakan sesuatu yang luar biasa karena Paulus sebagai seorang rasul mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang budak yang yang mendapat tugas dari Tuhan, Pemilik ladang penginjilan.  Sebagai seorang budak yang telah dipanggil Tuhan, Paulus mengakui bahwa ia telah dipercayakan/ditanggungkan pekerjaan pemberitaan Injil. Dan yang menarik disini adalah bahwa Paulus memperkenalkan suatu ide tentang memberitakan Injil tanpa upah. Sebagai contoh, misalnya seorang bapak yang memiliki sebuah rumah besar, atau tanah yang luas, maka ia akan memilih salah satu dari sekian budaknya yang memiliki bakat atau kemampuan untuk diberi tanggung jawab atas tanah tersebut.  Pertanggungan jawab itu disebut oikonomia, satu penatalayanan atau administrasi.  Contoh lain kita bisa ambil dari kehidupan budak-budak di bagian Selatan Israel. Seperti Anda ketahui, bahwa pekerjaan memetik kapas di daerah tersebut semuanya dilakukan oleh budak.  Demikian juga halnya di masa lampau pada masa sebelum perang di negara bagian Selatan, dimana seluruh perkebunan ditangani oleh orang-orang kulit hitam. Seorang pemilik perkebunan akan menyerahkan seluruh tugas administrasi dari perkebunan yang luas itu kepada seorang laki-laki kulit hitam yang telah dipilihnya. Bila kita melihat rumah-rumah di perkebunan di Louisiana, di Missisippi, dan segala sesuatu yang indah di Georgia, semua itu adalah hasil pekerjaan para budak di masa lampau.

Keempat, kata “ditanggungkan” (commited).  Kata Yunani untuk percaya, kepercayaan adalah pistis, dan bentuk lampaunya pistuemai. Kata “ditanggungkan” tersebut dibangun di atas kata pistio (fonetik), dengan demikian artinya “percaya akan”, “memiliki iman di dalam.”  Paulus berkata, “satu oikonomia telah dipercayakan kepadaku oleh Tuhan atau  Tuhan percaya akan aku dan Ia menyerahkan ke dalam tanganku pelayanan ini untuk menjadi seorang misionari, pemberita Injil, sehingga Yesus dikenal di dunia.  Dan dari alasan itu akhirnya ia mengekspresikan pernyataan yang tegas, “Keharusan ditanggungkan kepadaku, dan aku tidak punya pilihan.” Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.” Tentu saja tanggung jawab pemberitaan Injil ditanggungkan pada gereja-Nya (termasuk GBI Pasirkoja 39 Bandung).

Oleh: Pdt. Jantje Haans

 

 

 

Check Also

Pesan Gembala

MEMBANGUN KEDEWASAAN JEMAAT MELALUI KELOMPOK KECIL (CARE CELL)

Oleh: Pdt. Dr. A.L. Jantje Haans Kelompok kecil menjadi satu pokok bahasan yang menarik karena …