MENGENAL BAPA

Artikel Doa
Oleh: Sonny Syam

“Tak kenal maka tak sayang,” saya yakin kita semua pernah dengar tentang pepatah ini. Memang untuk menjadi cinta, sayang, dan menjadi lebih intim dengan seseorang memerlukan sebuah proses pengenalan.

Suami dapat mencintai istri dan memutuskan untuk berkomitmen sehidup semati karena ada proses pengenalan, bahkan ketika kita mencintai pekerjaan kita, diawali dari proses pengenalan terlebih dahulu. Seorang entrepreneur yang tadinya coba-coba untuk mulai berbisnis pasti mengalami fase yang namanya belajar mengenal pasar, mengenal siapa customernya , kemudian mengenal produk yang dijualnya, mempelajari dan memperdalam teknik penjualan dengan gaya yang baru dengan cara mengenal teknologi yang baru, sampai akhirnya seseorang atau entrepreneur ini menjadi cinta akan pekerjaannya .

Jadi jelas, bahwa semua proses cinta kita akan sesuatu dimulai dari “MENGENAL” .

Untuk mengenal dibutuhkan komunikasi , dibutuhkan komitmen untuk menyiapkan waktu , dibutuhkan juga effort atau usaha untuk kita dapat konsisten belajar mengenal. Sehingga proses untuk kita mengenal dan melekat ini tidak menjadi obor yang meledak-ledak lalu padam, tetapi seperti lilin kecil yang menyala dengan stabil.

Seperti suami yang rindu mengusahakan rumah tangganya berjalan baik, tentu juga perlu usaha untuk selalu menjadi pengatur suhu rumah tangganya agar menjadi rumah tangga yang penuh damai sejahtera, ada hati yang mau dibentuk untuk rendah hati, ada effort dan ada juga komunikasi dan komitmen untuk saling menyiapkan waktu quality time untuk sekedar ngobrol dan bercerita masalah hari ini. Artinya proses pengenalan yang sempurna itu diraih lewat tindakan, bukan hanya kata-kata.

Pertanyaan mendasar dalam artikel ini adalah: ”Bagaimana caranya kita dapat sayang kepada Tuhan, ketika kita tidak berdoa?”

Doa bukan hanya menjadi waktu kita untuk dapat meminta sesuatu, tetapi doa menjadi sarana kita untuk dapat mengenal dan mencintai Bapa. Tuhan tidak menjadi lebih sayang sama kita disaat kita berdoa, Dia sudah terlalu sayang dan sudah buktikan cinta-Nya itu kepada kita, secara utuh, secara komplit, secara penuh dan secara paling luas dan bahkan paling dalam dengan mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib.

Yohanes 15:13. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Bahkan digambarkan seperti kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat, Dia menganggap kita sahabat, Dia mengenal kita, Dia memahami kita, Dia sayang kita, Dia mau membela kita, walaupun Dia tahu kita berdosa .

PENGENALAN ALLAH AKAN MANUSIA MEMBAWA KEPADA PENEBUSAN DOSA.

Itu kasih yang terlampau besar dan indah. Sehingga kita kembali pada statement awal yang berkata bahwa doa kita tidak membuat Allah makin sayang kita , tapi doa kita membuat kita makin cinta kepada Bapa, karena di dalam doa ada komunikasi, dan ada proses pengenalan . sehingga itu mengubahkan hati kita .

Ketika kita mengenal Tuhan , tidak ada hati yang tidak diubahkan .

Daniel 3:16-18 (TB) Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;

Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”

Saya akan akhiri artikel ini dengan mengutip kisah Sadrakh, Mesakh dan Abednego, kita tahu bahwa mereka adalah orang yang mengenal Allah , mereka mencintai Allah dengan segenap hati bahkan mereka tidak takut kalau sampai harus dimasukkan kedalam perapian yang panasnya 7x lipat dari biasanya .

Mereka mencintai Tuhan , dan proses mereka dapat mencintai Tuhan ini pasti diiringi dengan kebiasaan mereka untuk dapat bersekutu dan berdoa dengan Tuhan .

Kita lihat mereka berdoa , mereka mencintai Tuhan tapi mereka tetap berada dalam masalah juga . Mungkin situasi kita kali ini seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego, kita berdoa meminta kepada Tuhan. kita berdoa untuk keadaan sekitar kita yang tidak menyenangkan dapat dilalukan dan berubah. Tapi ternyata seakan doa kita tidak dijawab. Hal buruk tetap terjadi walaupun kita sudah berdoa dan mengenal Allah, seperti apa yang dialami Sadrakh, Mesakh dan Abednego.

Tapi hari ini saya mau katakan mungkin doa tidak mengubah keadaan di sekitarmu hari ini, mungkin hal buruk tetap terjadi, tapi lihatlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang keadaan hatinya diubahkan, dikuatkan, dan dimampukan untuk bertahan dalam api yang panas dan dapat membinasakan.

Begitu juga doa akan mengubahkan hati kita untuk dapat bertahan di dalam masalah hidup yang mungkin sedang kita hadapi karena ada di depan kita. Sehingga DOA menjadi hal yang esensi untuk kita dapat mengenal Tuhan, mencintai Tuhan dan menjadi kuat di dalam Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.

Check Also

Artikel Doa

KOSMO

Oleh: Sonny Syam Matius 28:19-20 (TB) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah …