Mencintai Firman Tuhan

psngemBetapa kucintai Taurat-Mu aku merenungkannya sepanjang hari…(Mazmur 119:97)

Penginjil Robert Summer dalam bukunya “The Wonder of The Word of GOD” menceritakan tentang seorang pria yang mengalami luka bakar yang hebat akibat sebuah ledakan di Kansas. Seluruh tubuhnya mengalami luka bakar yang parah termasuk wajahnya, dia mengalami kebutaan. Suatu hari dia mendengar tentang seorang wanita di Inggris yang bisa membaca Alkitab Braille  dengan bibirnya. Karena kerinduannya akan firman Tuhan dia meminta temannya untuk membawakannya Alkitab Braille. Alkitab yang dipesannya pun tiba, dengan susah payah dia mulai menggunakan bibirnya untuk menyentuh Alkitab itu dan ternyata bibirnya pun sudah mati rasa. Dalam kesedihannya dia membuka mulutnya dan tanpa sengaja lidahnya menyentuh huruf-huruf Braille itu dan dia bisa merasakannya. Hari demi hari dia mulai mempelajari bagaimana membaca firman Tuhan dengan lidahnya. Selama dua tahun dia telah tiga kali membaca seluruh Alkitab dan menjadi kesaksian bagi banyak orang. Rasa cinta kita kepada Tuhan dinyatakan dalam cinta kita kepada firman-Nya. Anak-anak muda di Israel selalu mengantungi kitab Taurat di saku mereka dan mengisi waktu senggang dengan membaca dan merenungkannya. Itulah sebabnya bangsa Israel menjadi salah satu bangsa yang paling kuat dan sejahtera di tengah kepungan musuh-musuhnya dan mereka tetap berjaya. Mereka seperti pohon yang akarnya tertanam dalam di tepi aliran air dan apa saja yang diperbuatnya pasti berhasil (Mazmur 1).

Smith Wigglesworth adalah salah satu hamba Tuhan yang sangat dihormati dan dikagumi. Pelayanannya yang penuh kuasa dan urapan yang luar biasa menginspirasi banyak hamba Tuhan yang lain bahkan sampai generasi-generasi berikutnya. Tidak menyelesaikan pendididikan SD, dia belajar membaca dan menulis dari isterinya. Tetapi itu semua tidak menghalangi dia untuk melayani dengan luar biasa. Khotbah-khotbahnya yang dikumpulkan dan ditulis setelah kematiannya menggambarkan khotbah yang begitu dalam, kuat dan penuh hikmat seakan-akan bukan diucapkan oleh seorang tukang ledeng yang tidak terdidik. Kemanapun dia pergi selalu disertai dengan kuasa yang begitu hebat dan meninggalkan dampak yang dahsyat. Rahasia kehebatan pelayanan dan hidup Smith adalah kecintaannya pada firman Tuhan. Dia dijuluki “The Man With One Book”. Setiap saat, bahkan ketika bertemu dengan banyak orang dia selalu membacakan firman Tuhan. Sebelum makan bersama, ketika di bus, di taman, di manapun  bila ada kesempatan dia selalu membacakan firman Tuhan. Dalam kesederhanaannya dia sering berkata “saya tidak butuh buku yang lain selain Alkitab”, Alkitab saja itu cukup”. Firman Tuhan membuat yang sederhana menjadi berhikmat, yang lemah menjadi kuat, yang tidak dianggap menjadi terkemuka, orang sederhana menjadi hebat (Mazmur 119). Apalagi yang kita tunggu? Mulailah membaca, merenungkan dan mempelajari firman Allah. Hidup kita pasti luar biasa.

Oleh: Pdt. Simon Irianto

Check Also

Pesan Gembala

MEMBANGUN KEDEWASAAN JEMAAT MELALUI KELOMPOK KECIL (CARE CELL)

Oleh: Pdt. Dr. A.L. Jantje Haans Kelompok kecil menjadi satu pokok bahasan yang menarik karena …