
Prinsip 5: Pemimpin yang Benar
Rut 3:4, 9 Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan.” 9. Bertanyalah ia: “Siapakah engkau ini?” Jawabnya: “Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami.”
Bagaimana Ester menempatkan suaminya sebagai pemegang kendali atas situasinya?
Tak seorangpun tahu berapa lama Rut menunggu pada malam itu di kaki Boas yang tersingkap. Tahukan Anda hatinya berdebar-debar sementara dia berbaring di sana menunggu nasibnya? Kesabaran Rut mendatangkan hasil. Boas mulai mengajukan pertanyaan. Dia ingin berbicara dengan Rut dan mencari tahu apa yang sedang terjadi. Sekarang Boaslah yang memegang kemudi dalam hubungan ini.
Ester 5:3; 7:2 Tanya raja kepadanya: “Apa maksudmu, hai ratu Ester, dan apa keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan diberikan kepadamu.” 7:2 Pada hari yang kedua itu, sementara minum anggur, bertanyalah pula raja kepada Ester: “Apakah permintaanmu, hai ratu Ester? Niscaya akan dikabulkan. Dan apakah keinginanmu? Sampai setengah kerajaan sekalipun akan dipenuhi.”
Ester membiarkan suaminya mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan bersikap penuh hormat akan posisi kepemimpinan suaminya.
Oleh karena wanita adalah komunikator yang begitu verbal, kita langsung nyerocos dan mulai berbicara lebih dahulu. Jika kita mau menunggu dan membiarkan suami kita yang memimpin pembicaraan, itu akan menempatkan dia pada posisi kepemimpinan yang memang adalah haknya. Itu menunjukkan bahwa kita menghormati dan menghargai dia.
Prinsip 6: Kata-kata yang Benar
Rut 3:9 Bertanyalah ia: “Siapakah engkau ini?” Jawabnya: “Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini, sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami.”
Apa yang Rut katakan kepada Boas?
Rut langsung kepada sasarannya. Komunikasinya langsung dan jelas. Dia tidak berbicara bertele-tele dengan perincian yang tak perlu. Dia menyatakan kesediaan dirinya untuk menikah! Kelanjutan dari hidupnya tentu saja penting, tetapi dia mengungkapkan apa yang perlu disampaikan lalu berdiam diri untuk mengizinkan Boas berbicara.
Rut mengekspresikan perasaannya dengan terbuka dan jujur. Dia menempatkan diri pada posisi yang rapuh. Boas bisa saja menolak dia!
Ester 7:3-4
Ester 7:3
Maka jawab Ester, sang ratu: “Ya raja, jikalau hamba mendapat kasih raja dan jikalau baik pada pemandangan raja, karuniakanlah kiranya kepada hamba nyawa hamba atas permintaan hamba, dan bangsa hamba atas keinginan hamba.
Ester 7:4
Karena kami, hamba serta bangsa hamba, telah terjual untuk dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan. Jikalau seandainya kami hanya dijual sebagai budak laki-laki dan perempuan, niscaya hamba akan berdiam diri, tetapi malapetaka ini tiada taranya di antara bencana yang menimpa raja.”
Pesan penting apakah yang Ester perlu sampaikan kepada suaminya?
Menurut Anda berapa menit diperlukan Ester untuk mengatakan ini?
Begitu sering kita memberikan terlalu banyak detail dan terlalu banyak informasi berkaitan dengan apa yang kita rasakan tentang detail-detail itu! Kebanyakan pria ingin mendengar inti dari satu permasalahan atau situasi. Adalah lebih efektif untuk berkomunikasi dengan suami Anda jika Anda menyatakan permasalahannya dan kemudian diam.
Bersambung