
Oleh: Indri Haans
Ikat Janji (3)
3. Pertukaran Ikat Pinggang
Ketika olahragawan angkat besi berlatih, mereka mengenakan satu ikat pinggang khusus yang menguatkan punggung mereka. Ini membantu kita untuk memahami langkah ikat-janji yang berikutnya — pertukaran ikat pingang. Pertukaran ikat pinggang merupakan simbol dari pasangan ikat-janji yang memberikan kekuatan-Nya kepada pasangan ikat-janjinya.
Allah memberikan kepada kita karunia ikat-janji yaitu kekuatan untuk menghadapi semua masalah yang menimpa kita (Fil.4:13; Yes.40:31).
Dalam 2 Timotius 4:16-18 Tuhan menjadi pasangan ikat-janji terhadap Paulus, sebagai Tuhan yang menyelamatkan dari segala kejahatan dunia ini.
Ibu-ibu , kadang kita merasa terkuras dan letih dalam kehidupan ini. Mari ambil waktu beberapa saat untuk mengijinkan kebenaran yang baru Anda pelajari menyerap ke dalam. Sama seperti Tuhan yang berdiri di samping Paulus dan memberikan dia kekuatan, demikian juga Dia berdiri di sisi Anda, memberikan Anda kekuatan-Nya.
4. Sumpah yang Penuh Khidmat
Langkah berikut dari pelaksanaan ikat-janji yang akan kita pelajari adalah sumpah yang penuh khidmat. Itu adalah satu sumpah yang resmi, khidmat dan mengikat. Diucapkan di antara 2 pasangan ikat-janji dan bersifat mengikat selamanya.
Untuk mengamati satu sumpah ikat-janji, mari kita baca 1 Samuel 20:12-17. Dalam ayat 17 Yonatan menyuruh Daud untuk bersumpah. Kepada Abraham, Allah bersumpah akan memberikan kepada keturunannya negeri ini, mengutus malaikat-Nya berjalan di depannya.
Dalam satu ikat janji ketika kita mengaku dengan mulut dan percaya dalam hati bahwa Yesus adalah Tuhan maka kita akan diselamatkan (Rom. 10:9-10).
Kita mengenal satu sumpah ketika kita mendengarkannya. Sumpah adalah satu janji yang sungguh-sungguh. Ketika Anda mengakui penerimaan Anda bahwa Yesus adalah Tuhan, Anda memasuki ikat-janji dengan Allah dan Dia masuk ke dalam ikat-janji dengan Anda. Matius 10:32, “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan BapaKu yang di Sorga.” Yesaya 40:8 mengatakan, “Rumput menjadi, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya.”
Seluruh firman Allah, yakni Alkitab, adalah sumpah Dia kepada Anda jika Anda adalah pasangan ikat-janji-Nya. Ketika Anda mengakui Dia sebagai Tuhan, itulah sumpah balik Anda kepada Dia. Sudahkah Anda melakukan sumpah itu?
Ketika Anda melakukan sumpah perkawinan Anda di hadapan Allah dan para saksi, Anda memasuki satu ikat-janji yang suci dengan suami Anda. Apakah Anda sekarang sudah mulai melihat mengapa melanggar ikat-janji yang suci adalah begitu serius?
Saya ingin menanyakan Anda satu pertanyaan. Sudahkah Anda menutup pintu bagi perceraian? Akankah Anda setia atas sumpah yang penuh khidmat yang Anda lakukan di hadapan Allah dan para saksi? “Tuhan Yesus, saya menyerahkan hak saya untuk bahagia kepada-Mu. Saya menyerahkan hasrat saya untuk mendapatkan suami yang sempurna yang memenuhi semua kebutuhan saya. Tuhan, apa yang saya inginkan hanyalah Engkau. Sekarang saya mengikatkan diri saya kepada perkawinan saya, dalam suka dan duka, kaya ataupun miskin, dalam sakit maupun sehat, selama kami berdua masih hidup. Dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Amin”.
Kiat untuk Ibu
Para ibu dari anak-anak laki-laki, jangan terlalu memproteksi anak laki-laki Anda. Dia perlu bertumbuh untuk menjadi laki-laki sejati. Dia perlu menjadi seorang kesatria. Jangan melindungi dia dengan berlebihan. Dia perlu daya tahan yang kuat dari dalam. Dunia ini perlu lebih daripada “hanya sedikit laki-laki yang baik”!