
Ikat Janji (1)
Ada beberapa kebenaran dalam firman Tuhan yang bisa mengubah cara pandang Anda terhadap perkawinan secara radikal.
Ikat janji adalah suatu perjanjian yang mengikat antara pihak-pihak yang bersumpah untuk kesetiaan yang permanen dalam hubungan ikat-janji di antara mereka. Perkawinan adalah satu ikat-janji. Ikat janji adalah yang paling suci dari semua kesepakatan. Pembuatan ikat-janji sering muncul di dalam Alkitab.
Dalam Maleakhi 2:14 dan Amsal 2:16-17 terdapat pihak suami dan pihak isteri yang berada dalam ikat-janji satu kepada yang lain.
Dalam 1 Samuel 18:1-4 perjanjian antara Yonatan dan Daud adalah perjanjian kasih. Dan ada empat benda yang diberikan Yonatan kepada Daud: jubah, baju perang, senjata perang (pedang, panah), dan ikat pinggang.
- Pertukaran Jubah
Pertukaran jubah merupakan simbol yang berarti mengenakan jati diri pasangan ikat-janji. “Saya mengenakan kepadamu dan Anda mengenakan kepada saya”. Pemakaian jubah merupakan satu simbol jati-diri dalam keseluruhan Alkitab.
Di bagian akhir dari satu pemberkatan nikah, pendeta akan menghadap jemaat dan mengumumkan nama baru dari pasangan itu. Pada saat itu, isteri akan memakai jati diri suaminya. Sekarang dia sudah diidentitaskan dengan marga suaminya. Sebagai himbauan agar Anda mulai melakukan ini untuk mengikatkan diri Anda secara penuh kepada suami Anda. Anda mungkin akan terpesona akan apa yang dihasilkan oleh satu langkah ketaatan ini bagi pernikahan Anda.
Pada saat pemberkatan, pasangan itu juga saling bertukar cincin. Cincin kawin dikenakan untuk mengidentitaskan bahwa mereka telah menikah. Mereka telah “mengumumkannya”.
Apakah Anda ingat ketika Anda mendapatkan cincin pertunangan Anda? Dapatkah Anda mengingat getarannya? Anda dengan bangga menunjukkannya kepada setiap orang yang ingin melihatnya dan cincin itu berkata, “Saya adalah milik lelaki ini dan dia adalah untuk saya!” Dapatkah Anda dengan sepenuhnya “mengenakan” jati diri suami Anda?
- Pertukaran Senjata
Pertukaran senjata adalah simbol dari pasangan ikat-janji yang saling membela mitranya dari musuh-musuh.
Dalam Mazmur 108:14 menunjukkan bahwa Allah melindungi umat-Nya karena adanya ikat-janji.
Orang-orang Kristen dalam Kisah Para Rasul mengalami penganiayaan. Apa yang Allah lakukan terhadap mereka dengan siapa Dia mengikat janji? Dia menghentikan Saulus bahwa penganiayaannya terhadap orang-orang Kristen merupakan satu penganiayaan langsung terhadap Dirinya sendiri (Kis. 9:4). Yesus “menghadang” Saulus atas nama saudara-saudara ikat-janjinya, orang-orang Kristen.
Bagaimana Yesus melakukan itu bagi Anda sekarang? Dia membela kita karena kita berada dalam ikat-janji dengan Allah, seperti kita baca dalam Roma 12:14, 17-21. Karena itu dalam menghadapi musuh kita tidak boleh membalas tapi justrus harus memberkati.
Seorang isteri berada dalam ikat-janji dengan suaminya. Suami harus melindungi dan membela isterinya dan isteri harus melindungi dan membela suaminya. Suami tidak bisa berdiri sendiri dalam semua situasi, Andalah yang harus membantunya. Berdoa bagi suami adalah senjata seorang isteri yang paling kuat dalam membela suami dari musuhnya yang terutama, Setan. Anda bisa membaca Efesus 6:10-20 dan 2 Korintus 10:3-5 sebagai dasar dari doa kerajaan Allah yang ajaib bagi suami Anda.
Bersambung……
Oleh: Indri Haans