“Pahlawan” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; seorang pejuang yang gagah berani. Definisi tersebut memberi gambaran bahwa seseorang yang mempunyai keberanian dan kerelaan berkorban dalam membela atau memperjuangkan sesuatu demi kebenaran, keadilan dan kebebasan dalam konteksnya, disebut sebagai pahlawan. Jika demikian, masih adakah sekarang ini (di Indonesia) yang bisa disebut sebagai pahlawan? Beberapa kisah tokoh Alkitab berikut ini mungkin bisa memberikan sedikit inspirasi, di antaranya: Rut, Ketaatan Sadrakh, Mesakh, Abednego, Nehemia dan Pahlawan bangsa Yahudi, yaitu Raja Daud!
Rut merupakan wanita Moab yang awalnya menikah dengan Mahlon, anak dari Naomi, seorang dari kaum Israel. Setelah beberapa tahun menjalani rumah tangga, sang suami meninggal dunia. Di dalam masa kesendiriannya, ia justru menunjukkan kesetiannya kepada sang mertua. Ia bahkan digambarkan seorang yang takut kepada Allah. Singkatnya, Rut menikah kembali. Suaminya kini ialah pemuda kaya raya bernama Boas. Dari pernikahan mereka, lahirlah Obed – kakek dari Raja Daud. Oleh karena itulah, hingga sekarang Rut dikenang sebagai wanita yang setia (Rut 1:16-18) dan juga nenek buyut dari sang Juruselamat, Tuhan Yesus.
Kita harus taat agar dapat mengalami pengalaman-pengalaman yang dahsyat dengan TUHAN (Dan. 3:16-18). Dalam nats yang kita baca ini, kita mendapati bahwa Sadrakh, Mesakh dan Abednego tetap taat kepada TUHAN walaupun mendapat ancaman hukuman mati dari Raja Nebukadnezar apabila tidak mau menyembah patung yang ia dirikan. Mereka memilih tetap taat, apapun harga yang mungkin harus mereka bayar. Hasilnya? Mereka bertiga mengalami pengalaman yang luar biasa dahsyat bersama dengan TUHAN. Sekali lagi, pengalaman dahsyat ini terjadi karena mereka taat kepada TUHAN, yaitu tidak mau menyembah allah lain selain TUHAN; Allah Abraham, Ishak dan Yakub, yang sekarang kita sembah dalam nama YESUS KRISTUS.
Nehemia merupakan seorang yang menggabungkan dengan seimbang iman kepada Allah dan perencanaan yang matang dan yang tunduk kepada kehendak Allah dan waktu Allah. Nehemia seorang pemimpin yang memulai perannya dari titik nol sampai berhasil membangun tembok Yerusalem. Dia percaya kepada Allah, tetapi juga mempunyai rencana untuk dilakukan. Dia beriman kepada Allah dan sadar akan kemampuan yang dia miliki, tetapi tetap bergantung kepada Tuhan dengan doa, permohonan dan puasa untuk bergantung kepada Tuhan. Dia tidak mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi Dia hanya mengandalkan Tuhan saja. Nehemia melakukan beberapa hal yang tercatat di dalam Nehemia pasal 2 yang menggabungkan antara perencanaan dan iman kepada Allah.
Daud, seorang raja Israel terbesar yang kebesarannya hanya dapat dikalahkan oleh Salomo, anaknya. Seberapa jauh kita mengenal Raja Daud ini? Padahal banyak pelajaran menarik yang bisa kita ambil dari kehidupan Daud. Dia seorang pemimpin yang besar, yang mampu merubah orang-orang buangan (orang yang sakit hati, orang yang dililit hutang, dan orang yang putus asa) menjadi pahlawan-pahlawan yang gagah berani. Daud, sangat dicintai oleh Tuhan Allah sekalipun separuh hidupnya dipenuhi dengan pembunuhan, penipuan dan darah manusia. Bagaimana mungkin orang yang seumur hidupnya melanggar taurat Tuhan bisa begitu Tuhan cintai? Dialah salah satu pahlawan Iman besar yang Tuhan promosikan secara hebat!
Oleh: Pdt. Jantje Haans