
Biasanya kita memuji atau menyembah sesuatu yang kita dukung atau cintai. Semakin kita mencintai hal itu, maka semakin kita sering memuji dan menyembah dan juga mengagung-agungkannya. Bahkan tingkatannya akan semakin erat dan dalam, ketika kita tahu bahwa hal itulah yang menjadi kebanggaan hidup kita, atau menjadi satu-satunya yang kita punya.
Contoh ketika seseorang punya mobil yang sudah lama dia idam-idamkan, dia akan memuji mobil itu, akan dibicarakan kepada orang-orang terdekatnya, dirawat dengan baik bahkan kalau ada kotor pun sedikit langsung dicuci supaya mobilnya terlihat bersih lagi. Diberikan perawatan supaya catnya tetap mengkilat walaupun harga catnya mahal, dibela ketika ada yang mengatakan mobilnya terasa jelek. Pujian keluar dari mulutnya karena dia cinta akan mobil itu.
Dan biasanya praise atau worship itu bentuknya dibarengi dengan ucapan syukur. Ketika ada rasa syukur, maka pujian akan muncul. Seperti C.S lewis bilang: “Praise is inner health made audible.” Pujian adalah kesehatan batin yang terdengar.
Kita memuji ketika kita punya ucapan syukur akan mencintai sesuatu.
Dan pujian seperti inilah yang Tuhan inginkan dalam hidup kita, pujian yang bukan keluar dari mulut dan terdengar ke telinga, bukan pujian sekedar pita suara yang indah, bukan pujian sekedar di hari Minggu, tetapi pujian yang berawal dari hati karena KITA MENCINTAI TUHAN. Praise yang meluap karena KITA BERSYUKUR HIDUP KITA DIPULIHKAN DAN DIJAGA TUHAN sampai hari ini.
Kita tahu Ayub mempunyai pergumulan hidup yang begitu berat (Ayub 1:21), tetapi Ayub dapat menang ketika bersyukur. Ayub menyadari, bahwa kebaikan Tuhan tidak berdasarkan keadaan di sekitarnya. Bahwa Tuhan baik dan sangat terpuji. Sehingga dari rasa syukur itu lahir sebuah pujian kepada Allah, yang mengubah Ayub sehingga dapat berdamai dengan keadaan dirinya, hingga akhirnya Ayub dipulihkan keadaannya
Kita melihat bahwa GRATITUDE changes the ATTITUDE. Rasa syukur yang mengubahkan perilaku itu terjadi. Rasa syukur mengubah respon hidup kita menjadi lebih baik.
Pertanyaannya, apakah hidup kita yang penuh dengan pujian ini sudah penuh dengan syukur yang mengubah cara pandang kita jadi lebih baik? Atau pujian yang selama ini kita naikan hanya sebatas suara saja? TUHAN rindu memulihkan hidup Anda. Mulailah dari mencintai Dia, mensyukuri hidup kita, dan bangun waktu doa pribadi dengan setia.