
Kalau kita mengingat hari Paskah tentu yang kita teringat adalah saat dimana Tuhan Yesus disalibkan, dalam Yohanes 19 pun dicatat bahwa Yesus disalibkan pada hari Paskah. Sebagai orang Kristen kita harus percaya dan mengimani bahwa apa yang tertulis di dalam Alkitab bukanlah sebuah kebetulan, tetapi adalah ketetapan Allah dan kedaulatan yang indah dan penuh akan makna perenungan yang baik untuk kita.
1 Korintus 5:7
7. Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
Dari ayat ini menguatkan kita bahwa kematian-Nya di kayu salib pada hari Paskah adalah lambang korban pengganti buat kita, dan itu bukan kebetulan, mengingat hari Paskah yang orang Yahudi rayakan pada waktu itu merupakan peringatan dimana Allah meluputkan anak-anak sulung Israel yang tinggal di Mesir karena adanya olesan darah domba persembahan yang tidak cacat di tiang pintu rumah orang Israel pada waktu Tuhan menulahi Mesir.
Korban domba ini dimaksudkan untuk meminta pengampunan kepada Allah, karena kita tidak bisa lepas dari fakta bahwa semua manusia itu berdosa, sehingga korban itu menggantikan kematian anak-anak sulung Israel pada waktu itu. Tapi pengampunan ini terjadi bukan karena Allah berbelas kasih di dalam kesabaran-Nya seperti yang dikatakan dalam Roma 3:25.
Roma 3:25
Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Sehingga Hari Paskah yang kita peringati sekarang, hari dimana domba korban yang Allah telah persiapkan sendiri, yaitu Yesus Kristus yang 100% Allah dan juga 100% manusia yang jadi korban pengganti buat kita selama-lamanya.
Sama seperti perayaan Paskah sebelumnya dimana keluarga itu diam dalam rumah yang diolesi darah korban domba sehingga murka Allah melewati mereka, demikian pula hari ini kita harus diam (tinggal) di dalam Dia yang telah mengoleskan darah-Nya untuk kita. Tinggal dalam kehidupan baru yang bukan hanya luar dan lingkungannya saja yang baru , tetapi source atau sumber dari kehidupan itu baru. Yaitu hidup sebagai orang yang diberikan kasih karunia, yang mau membuang ragi dosa dan Dia akan meluputkan kita dari maut.
Itu janji-Nya bukan kata artikel ini. Namun surat cinta dari sang Domba pengganti, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan Yesus Memberkati