Allah kita adalah Allah yang mendengar dan menjawab Doa, Maz. 65:2 Engkau Allah yang mendengarkan Doa. Elia membuktikan bahwa Allah yang benar dan hidup adalah Allah yang menjawab doa (I Raj. 18:36-39). Seluruh rakyat tersungkur melihat Allah yang menjawab dengan api yang membakar seluruh korban persembahan Elia.
Alangkah menyenangkannya berdoa bila kita tahu bahwa Dia Allah yang sangat suka mendengar dan menjawab doa. Bahkan Dia menantang kita untuk meminta dan akan diberi, mencari dan akan mendapat, mengetok dan pintu akan dibukakan (Mat. 7:7-8). Dia suka memberi upah kepada mereka yang rajin mencari Dia dalam Doa. (Ibr. 11:6). Tidak ada hal yang terlalu besar untuk didoakan. Bahkan Dia menyuruh kita untuk membuka mulut kita lebar-lebar, dan Dia akan memenuhkannya (Maz. 81:10). Dia memerintahkan kita yang berseru kepada-Nya dan Ia akan memperlihatkan hal-hal besar dan dahsyat, Yer. 33:3. Allah menantang dan memerintahkan kita untuk meminta hal-hal yang besar, bila Dia telah membelah laut Merah, menghentikan matahari, merobohkan benteng Yericho, apakah ada hal yang lebih sulit bagi Dia! Salah satu kesalahan terbesar dari umat Tuhan adalah kita minta terlalu sedikit, kita tidak memberi kesempatan kepada Tuhan untuk membuktikan kuasa dan kasih-Nya. Apakah ada hal yang terlalu sulit untuk Allah lakukan? (Yer. 32:26-27). Kita tidak mendapatkan hal yang besar karena tidak pernah meminta dan mengharapkannya. Mengapa gereja lemah, penginjilan kurang berhasil dan pelayanan tidak berdampak besar? Karena tidak ada doa yang mendesak hal-hal besar dari Allah. Jemaat miskin, menderita dan tidak berdaya karena doa-doa yang lemah, tanpa iman, sekedar basa-basi, kebiasaan. Betapa Allah menantikan orang-orang yang berdoa dengan penuh kuasa!
Kita punya Allah yang besar, harapkan hal-hal yang besar dari Dia. Kekristenan dipenuhi dengan perkara besar, Alkitab dipenuhi dengan kisah-kisah mujizat luar biasa, agar kitapun memiliki kehidupan yang luar biasa. Kekristenan tanpa mujizat bukanlah kekristenan yang sejati! Ciri dari kekristenan adalah mujizat dan hal-hal besar, yang supranatural, melebihi akal manusia.
Mengapa berdoa?
- Karena Tuhan memerintahkannya (Luk. 18:1, I Tes. 5:17, I Tim 2:1).
- Karena doa adalah cara anak Tuhan mendapat segala sesuatu (Yak. 4 :2), orang dunia mendapat sesuatu dengan berusaha keras, kalau perlu berkelahi, bergumul, bersiasat, anak Tuhan mendapatkannya pertama-tama dengan berdoa. meminta dalam doa adalah langkah pertama untuk berhasil dan mendapatkan sesuatu yang terbaik dari Allah.
- Berdoa adalah jalan untuk mendapat suka cita yang penuh (Yoh. 16:24).
- Berdoa menjauhkan kita dari kekuatiran, ketakutan dan hal-hal yang jahat (Maz. 34:6, Maz 55:22, I Pet 5:7).
- Karena jawaban doa membungkam ketidakpercayaan, argumentasi dan memberi bukti nyata kebenaran firman Allah, kuasa dan kasihNya (I Raj. 18:36-38).
- Karena berdoa satu-satunya cara mendapatkan kuasa dan otoritas dari Allah (Kis. 1:31, Kis. 4:31), orang-orang yang hidupnya penuh kuasa adalah pendoa, kualitas hidup dan pelayanan kita ditentukan berapa banyak kita berada dihadirat-Nya. Raksasa rohani adalah orang yang tahu seni berdoa, berdiam diri dan menantikan Tuhan. Bila kita telah mengetahui betapa pentingnya berdoa, mulailah berdoa.
Oleh: Simon Irianto