BAGAIMANA SIKAP KEBANGSAAN ORANG KRISTEN?

Artikel Doa
Oleh: Soni Syam

Kebangsaan berbicara tentang hubungan antara seseorang dengan bangsanya , adanya kesadaran dan kepedulian orang itu kepada satu bangsa. Salah satu ciri dari kebangsaan adalah rasa kepedulian yang besar akan bangsa tersebut, yang dibuktikan dengan adanya upaya untuk memajukan kehidupan suatu bangsa . Dalam beberapa cerita di Alkitab, kita dapat melihat bahwa kebangsaan merupakan suatu sikap yang ternyata diceritakan untuk kita dapat teladani. Sebagai contoh dalam Nehemia 1 : 1-11 kita melihat Nehemia yang peduli tentang bangsa Yahudi yang telah kembali dari pembuangan di Babel itu hidupnya sengsara , dan dihina oleh bangsa-bangsa lain di sekitarnya . Hal ini membuat Nehemia hancur hati , membuat hatinya sedih karena bangsa yang dulu hebat dan besar menjadi bangsa yang tercerai berai dan tidak memiliki kekuatan. Tapi ditengah hancur hati Nehemia , ia membawa pergumulannya itu kepada Tuhan , dia berdoa kepada Allah.

Nehemia 1:5-7 (TB)
5) kataku: “Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya,
6) Berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa.
7) Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu.


Nehemia tahu bahwa buah dari bangsa Israel yang tercerai dan menjadi lemah ini karena bangsa Israel berbuat dosa dan tidak mengikuti perintah-perintah daripada Tuhan. Walaupun Nehemia adalah seorang juru minuman raja yang notabenenya tidak terdampak kehancuran hidupnya secara langsung walau bangsa Israel tercerai berai , karena posisi juru minuman raja adalah posisi yang elit pada masanya , tidak semua orang dipercaya untuk mengatur apa yang disediakan bagi raja. Sehingga pasti Nehemia sebetulnya hidupnya sudah makmur. Tapi sebagai orang yang mencintai Tuhan , Nehemia memutuskan untuk peduli dan berdoa bagi Israel. Yang pada akhirnya kita dapat melihat tembok Israel dibangun kembali, bangsa Israel dikumpulkan kembali, dan awal pemulihan bangsa Israel terlihat . Dan ini semua dimulai dari DOA , rekonsiliasi kepada Tuhan.

Bagaimana dengan kita pada hari ini? Sebagai orang Kristen , kebangsaan seharusnya menjadi sikap yang harus kita miliki , rasa peduli akan perubahan bangsa , keinginan untuk bangsa ini hidup jauh dari dosa , keinginan untuk bangsa ini maju dan semakin dekat Tuhan juga harus ada pada kita orang-orang Kristen. Terlebih dengan adanya Amanat Agung Tuhan Yesus yang meminta untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya. Hal ini tidak mungkin terjadi kalau tidak kita mulai dengan Doa.

Bangsa Indonesia juga sampai hari ini perlu Nehemia-Nehemia modern yang berdoa bagi bangsa ini, berdoa bagi kota ini, yang punya kepedulian dan aksi nyata untuk melakukan sebuah perubahan dan bergerak untuk ambil keputusan, bahwa bangsa ini perlu kembali kepada karakter-Nya Yesus. Ini bisa kita lakukan mulai dari hal kecil, dengan memperhatikan unit terkecil dari suatu bangsa, yaitu keluarga. Dimulai dari kita, Nehemia-Nehemia modern yang berdoa untuk keluarga-keluarga yang kita kenal, bawa mereka kembali kepada Tuhan, memerhatikan mereka supaya kembali datang beribadah di gereja.

Saya berdoa, setelah membaca artikel ini, kita semua mulai ambil keputusan untuk mulai berdoa bagi bangsa Indonesia secara konsisten, dan ambil komitmen untuk memerhatikan apa yang ada di depan kita. Karena di dalam doa tidak pernah ada hal yang terbuang percuma. PERUBAHAN bagi bangsa ini akan terjadi, kalau kita peduli dan berdoa.
TUHAN YESUS MEMBERKATI

Check Also

Artikel Doa

KOSMO

Oleh: Sonny Syam Matius 28:19-20 (TB) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah …