Renungan Harian (15 Juni 2017)

PEER PRESSURE

Amsal 22:6

Amsal 22:6. “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”

Para remaja cenderung lebih mengikuti standar-standar teman sebayanya. Ketika teman sebaya bisa menghargai dan menerima apa adanya, timbul rasa senang jika berada di antaranya. Tidak heran apabila remaja lebih banyak menghabiskan waktu bersama kelompok temannya daripada keluarga. Kadangkala demi alasan solidaritas, sebuah geng memberikan tekanan-tekanan kepada anggota kelompoknya (peer pressure) untuk melakukan hal-hal yang negatif. Tekanan itu bisa saja berupa paksaan untuk merokok, menggunakan narkoba, mencium pacar, melakukan hubungan seks, bolos sekolah, tawuran dan lain-lain. Sebenarnya mereka sering merasa tidak nyaman dalam melakukan apa yang dituntutkan pada dirinya. Namun, karena besarnya tekanan atau besarnya keinginan untuk diakui, ketidakberdayaan untuk meninggalkan kelompok, dan ketidakmampuan untuk mengatakan “tidak”, membuat segala tuntutan itu  terpaksa dilakukan.

Oleh sebab itu, sebagai orangtua ada beberapa hal yang harus kita lakukan, agar mereka mampu mengatasi tekanan sosial dari teman sebaya mereka yang bersifat negatif. Yang pertama dan utama adalah didik mereka untuk takut akan Tuhan. Sedini mungkin, ajar mereka untuk beribadah, berdoa, membaca firman Tuhan dan masuk dalam komunitas di gereja, seperti sekolah minggu, ibadah pemuda/remaja dan kelompok sel. Mengapa? Karena mereka memerlukan kelompok pergaulan yang baik, yang sama-sama memiliki nilai-nilai kerajaan Allah.

Selain itu ciptakanlah suasana rumah yang kondusif, di mana mereka sangat tahu, bahwa keluarga adalah tempat di mana mereka selalu dikasihi, dimengerti dan diterima. Remaja sangat membutuhkan pengakuan, rasa diterima, mereka perlu dianggap penting dan dimengerti. Jika mereka tidak mendapatkannya di rumah, tentu mereka akan mencarinya di luar rumah. Bangunlah komunikasi yang terbuka dan bersikap sebagai teman, hal ini akan jauh lebih efektif untuk memenangkan hati mereka.

Doa: “Tuhan Yesus, kami berdoa untuk anak-anak kami, biarlah kiranya Roh-Mu yang kudus senantiasa menjagai  dan menjauhkan mereka dari hal-hal negatif yang dunia ajarkan. Amin.”