Pentingnya Penginjilan pada Anak-anak

Dalaanakm bukunya “Urgensi Penginjilan pada Anak”, Prof. Stanley Heath (alm.) menulis bahwa Pemberitaan Injil kepada anak harus dimulai dengan penjelasan tentang Surga. Surga itu adalah tempat yang memuaskan, di mana tidak perlu menghadapi segala kesusahan yang biasa ada dalam masyarakat di dunia ini. Kalau anak tahu bahwa surga itu indah, maka ia mau menjadi penghuninya. Prof. Heath juga mencontohkan ada seorang anak kecil baru saja meninggal dunia, dan itu diumumkan di kebaktian anak, kemudian seorang anak lain mencetuskan, “Ah, sedap!” Tentunya ia senang karena temannya sudah berada di tempat yang menggembirakan.

Betapa pentingnya anak-anak sedini mungkin sudah diinjili. Dan menurut saya bahwa orang tualah yang pertama-tama harus menginjili anak-anak mereka.

Persiapan sedini mungkin oleh pihak gereja dalam pengkaderan calon pemimpin gereja dan anggota jemaat yang bertumbuh, tentu hasilnya akan jauh lebih baik dan mengagumkan. Banyak tokoh-tokoh gereja besar, pertobatan dan pendewasaannya dimulai sejak masih anak-anak. Menurut statistik yang disusun, bahwa 75% dari semua pertobatan terjadi di sekolah minggu pada usia rata-rata 12-20 tahun dan 75% dari anggota jemaat kita pada umumnya adalah berasal dari sekolah minggu. Lebih menarik perhatian kita bahwa 85% pengerja dan aktivis gereja yang baik yang ada di gereja berasal dari sekolah minggu, serta 95% dari hamba-hamba Tuhan , mereka sejak masih kanak-kanak sudah ibadah di sekolah minggu. Anak-anak yang sudah bertobat dan mengenal secara pribadi Tuhan Yesus adalah jemaat yang berpotensi melayani Tuhan dalam gereja. Dan yang tak kalah pentingnya adalah, melalui penginjilan kepada anak-anak, maka kita dapat pula menjangkau orang tua mereka.

Masa kanak-kanak menjadi dasar bangunan yang menentukan masa depan, masa yang paling diingat, paling jelas sepanjang hidup. Anak-anak juga memiliki daya menerima, meniru sangat kuat termasuk meniru pengajaran, karena itulah pentingnya penginjilan pada anak sejak dini.

Dalam Perjanjian Lama, pendidikan anak Yahudi bermula di rumah. Dimulai berpangkal dari peranan seorang ibu Yahudi. Jauh-jauh hari sebelum anak berhubungan dengan dunia luar, anak terlebih dahulu mendapat pendidikan dari ibunya, sehingga sesudah menginjak usia remaja/pemuda, ia sudah mempunyai dasar yang benar.

Pada jaman sekarang pun peranan ibu sampai anak usia 3 tahun = paling penting. Sejarah membuktikan pentingnya masa anak-anak: a. Merry Slessor (7 tahun) = penginjil ke Afrika; b. Issac Watts (9 tahun) = penulis lagu-lagu terkenal; c. Catherine Booth (6 tahun) = pembangunan rohani; d. Polycarpus (9 tahun) = tokoh sejarah yang mati syahid; e. Jonathan Edwards (7 tahun) = Ahli filsafat, Teolog; dan tokoh-tokoh Alkitab seperti Musa, Daniel, Daud, Samuel, Obaja, Timotius, dll.

Ulangan 6:6-9 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

Oleh: Indri Haans

Check Also

Kesaksian Jawa Tengah

KESAKSIAN JAWA TENGAH

Oleh: Indri Haans Agnecia: Arti melayani yang Sesungguhnya untuk saya pribadi adalah Kasih yang nyata, …