ROKOK PENCEKIK PERNAPASAN

Kesehatan November
Oleh : dr. Andreas Adiwinata & Kezia Immanuela

Berdasarkan data WHO, permasalahan akibat rokok merupakan salah satu dari problema kesehatan terbesar yang pernah dihadapi dunia, dengan angka kematian lebih dari 8 juta orang pertahunnya, termasuk 1,2 juta di antaranya akibat paparan asap rokok dari orang lain. Rokok dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti kanker, darah tinggi, masalah pernapasan, dan lainnya. Belakangan ini banyak masyarakat yang menganggap jika kanker yang diakibatkan oleh rokok hanyalah isu belaka dengan beranggapan seperti “saya sudah 30 tahun merokok, masih sehat dan tidak pernah menderita kanker.” Namun, perlu diketahui bahwa selain kanker terdapat penyakit lain yang tidak kalah berbahaya, yaitu penyakit paru obstruksi kronis atau PPOK.

PPOK adalah suatu penyakit yang mengakibatkan kesulitan untuk bernapas, yang terdiri atas:
1. Emfisema, yaitu dinding kantong udara (alveolus) di paru-paru mengalami kerusakan dan ini membuat alveolus tidak bisa berfungsi dengan baik akibat terjadi penyumbatan, sehingga udara terperangkap di dalam paru-paru.
2. Bronkitis kronis, yaitu radang pada saluran pernapasan yang menyebabkan penyempitan pada dinding saluran pernapasan.
PPOK adalah penyakit yang umum pada pasien dengan usia tua dan seringkali banyak pasien yang tidak menyadarinya. Masalah pernapasan ini akan terus bertambah buruk dan menghambat aktivitas penyandang PPOK.

Gejala dari PPOK antara lain:
1. Sesak napas, terutama saat beraktivitas.
2. Batuk berdahak terus-menerus.
3. Frekuensi infeksi pernapasan yang meningkat.
4. Mengi yang persisten.
Tanpa adanya pengobatan, gejala PPOK biasanya akan terus bertambah buruk, dan berpotensi menyebabkan serangan, yang disebut juga flare-up atau eksaserbasi. Maka dari itu sangat disarankan untuk memulai pengobatan sesegera mungkin. Kerusakan paru-paru oleh PPOK bersifat permanen, namun beberapa terapi dapat membantu menghambat perburukan.

Terapi tersebut terdiri atas:
1. Stop merokok.
2. Obat dan inhaler.
3. Rehabilitasi paru-paru.
4. Operasi atau transplantasi paru-paru.

Check Also

Kesehatan

HINDARI DIARE! (Jagalah Kebersihan)

Oleh: Hanna, dr.M.Kes., PhD Menjaga kebersihan makanan sangat penting untuk mencegah terjadinya kontaminasi dan penularan …