
Rabies merupakan penyakit virus yang ditularkan melalui gigitan hewan peliharaan. Virus rabies menginfeksi sistim saraf pusat manusia yang pada akhirnya akan menyebabkan penyakit saraf dan pada akhirnya mengakibatkan kematian. Semua jenis hewan mamalia dapat menyebarkan rabies.
Hewan apakah yang dapat menularkan rabies?
Rabies hanya menginfeksi mamalia. Mamalia adalah hewan berbulu dan berdarah panas. Sehingga manusia juga dapat tertular rabies. Hewan peliharaan seperti kucing, anjing, ternak dan kuda. Sebagian besar hewan mendapatkan infeksi rabies setelah berkontak dengan hewan liar.
Apakah gejala hewan yang tertular rabies?
Sangat sulit membedakan apakah hewan telah terinfeksi rabies atau tidak. Satu-satunya cara untuk memastikan infeksi rabies pada hewan adalah dengan cara pemeriksaan laboratorium. Beberapa hewan memberikan gejala agresifitas tetapi hewan lain menunjukkan gejala keluarnya busa dari mulut. Hal terpenting untuk menghindari infeksi rabies adalah dengan tidak mendekati hewan liar. Bila Anda melihat anjing atau kucing, jangan menyentuh sembarangan. Terutama bila Anda berada di daerah rabies. Satu-satunya pencegahan infeksi rabies pada hewan adalah dengan pemberian vaksinasi.
Bagaimana penularan Rabies?
Rabies dapat ditransmisikan melalui kontak langsung melalui luka di kulit dan membrane mukosa di mata, hidung dan mulut dengan air liur dan otak dari hewan terinfeksi.
Manusia mendapatkan penyakit rabies terutama dari gigitan hewan penular rabies. Manusia juga dapat tertular melalui luka terbuka yang terkena paparan virus rabies.
Apa gejala infeksi rabies pada manusia?
Setelah infeksi, virus rabies berjalan ke otak dan mulai mengeluarkan gejala. Masa setelah tertular hingga keluarnya gejala disebut sebagai masa inkubasi dan dapat berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan. Periode keluarnya gejala tergantung pada jarak lokasi dari tempat gigitan ke otak.
Pada fase awal, rabies menunjukkan gejala seperti flu, termasuk keluarnya kelemahan atau demam dan nyeri kepala. Terdapat gejala ringan seperti, rasa tertusuk, demam dan nyeri kepala. Gejala ini berlangsung selama beberapa hari.
Gejala berkembang menjadi gejala gangguan otak, kuatir berlebihan, kebingungan dan mudah marah. Pada fase lanjut, penderita rabies mengalami penurunan kesadaran, gangguan perilaku, halusinasi, takut air dan insomnia. Fase akut dari penyakit biasanya berlangsung 2-10 hari. Bila gejala klinis rabies ini muncul, pengobatan menjadi sangat sulit, dan dapat berakhir dengan kematian.
Oleh karena itu cegahlah rabies sedini mungkin dengan memberikan vaksinasi kepada hewan peliharaan Anda, dan batasi kontak dengan hewan liar.