
Segala puji syukur kami naikkan kepada Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia dan penyertaan-Nya kepada kami selama menjalankan kegiatan misi Pangkalan Bun pada hari Sabtu, 9 Maret – Selasa 12 Maret 2024. Kegiatan misi berjalan dengan baik, aman dan lancar selama perjalanan dan kegiatan. Semua anggota misi yang berangkat dalam keadaan sehat. Anggota misi ; Pdt. Simon Irianto, Dipl. Text., Pdp. dr. Ronny Lesmana, Peni Sianipar, Soni Syam, Kevin Eldiwan, Ricardo Caesar, Falentino Tanau, Karyn Febiola, Glory Euodia, dr. Andreas, Yonatan Sugianto dan Tirza Raidishya.
Sebelum perjalanan, tim misi melakukan persiapan dengan berdoa pagi via zoom setiap pukul 05.00 bersama mulai dari Januari dan komitmen terus hadir di dalam doa pagi ini. Dengan terus mendoakan pokok-pokok doa kesiapan misi dari mulai aspek perjalanan, dana, pelayanan dan keberlangsungan acara selama di Pangkalan Bun. Tim juga berpuasa sebelum latihan musik pujian .Ini menjadi komitmen bersama.
Hari pertama, Sabtu 9 Maret 2024 tim misi dijemput oleh Pdp. Reformasi Halawa bersama rekan pelayanan di sana. Selanjutnya makan siang dengan menu ikan patin bakar dan kemudian mengunjungi beberapa tempat bersejarah di sana salah satunya Istana Kuning. Tim misi melayani KKR anak muda di GBI Elshadai berikut WL dan Musik sementara Firman Tuhan dibawakan oleh Pdp. dr. Ronny Lesmana , dengan tema tentang Generasi dan menantang anak muda untuk lebih peduli terhadap generasi selanjutnya. Disertai tantangan untuk komitmen di dalam Tuhan, dan memberkati mereka dalam pendidikan, keluarga dan pelayanan mereka. Dari kegiatan di hari pertama ini tim misi belajar dari semenjak muda melayani banyak anak muda, saling mendoakan satu sama lain, dan belajar untuk tidak “jago kandang” dalam pelayanan dengan cepat beradaptasi pada situasi kondisi yang ada.
Kegiatan hari kedua, Minggu 10 Maret 2024, diawali dengan beribadah di kebaktian umum pertama di GBI Bethesda dilayani oleh tim musik pujian dari GBI Bethesda. Firman Tuhan dilayani oleh Pdt. Simon Irianto, Dipl. Text, menjelaskan tentang bagaimana kita memfokuskan Tuhan sebagai yang terutama dalam hidup kita (God is the centre of life). Pelayanan dilanjutkan ke GBI jemaat Marturia berupa pengobatan massal gratis untuk jemaat dan warga sekitar. Dipimpin oleh Pdp. dr. Ronny Lesmana, Ibu Peni Sianipar dan dr. Andreas kegiatan berupa pengobatan massal , mengukur tensi, menyiapkan obat dan mendoakan setiap pasien yang berobat. Awalnya yang datang adalah jemaat gereja namun semakin siang banyak warga yang antusias mengikuti pengobatan massal gratis ini, dan sangat memberkati mereka.
Pdt. Simon Irianto, Dipl. Text. mendoakan gembala GBI jemaat Marturia supaya dengan pengobatan massal gratis ini bisa menjadi berkat dan menjangkau setiap jemaat dan warga sekitar. Pelayanan di hari kedua sore harinya, kebaktian umum kedua di GBI Bethesda, musik pujian dilayani oleh tim GBI Bethesda dan Firman Tuhan dilayani oleh Pdp. dr. Ronny Lemana dengan tema yang sama dengan kebaktian umum pertama. Jemaat GBI Bethesda sangat antusias mengikuti kedua ibadah umum di sana. Di akhir hari kedua, Gembala GBI Bethesda menjamu makan malam untuk tim misi. Dari hari kedua ini tim misi belajar bahwa apapun latar belakang kita jika untuk misi kita mau berdoa dan bayar harga untuk belajar, tim misi bisa melakukan apa yang bisa dilakukan untuk melayani terutama dalam pengobatan massal gratis.
Kegiatan hari ketiga, Senin 11 Maret 2024 Retreat anak muda dengan tema “Pelayanan anak muda yang penuh Kuasa”. Sebanyak lebih dari 300 anak muda dari sekolah-sekolah dan gereja di Pangkalan Bun mengikuti retreat ini dengan antusias dan semenjak pagi mereka sudah datang. Ada 3 sesi yang dilakukan di retreat ini, namun anak muda tetap mengikuti dengan sukacita dan antusias. Pdt. Simon Irianto, Dipl. Text. dan Pdp. dr. Ronny Lesmana memberikan pesan firman kepada anak muda di sana untuk menjadi anak muda yang melayani dengan penuh kuasa bukan perkataan, dengan belas kasihan bukan ambisi, dengan karakter bukan kegiatan, memberikan teladan bukan sekedar perintah, penundukan diri terhadap otoritas dan senantiasa melekat intim dengan Roh Kudus.
Di akhir sesi anak muda diberikan tantangan untuk memberikan diri mereka lebih lagi untuk melayani dan didoakan. Kami percaya Roh Kudus melawat setiap anak muda di Pangkalan Bun untuk lebih menjadi hebat lagi di dalam Tuhan. Tim misi belajar sekali lagi belajar untuk tak gentar ketika melayani di luar gereja, tak peduli apapun latar belakang kita, ketika kita mau dan belajar, kita pasti bisa melayani, seperti, dalam pengobatan, mendoakan orang lain, melayani musik pujian yang dihadiri oleh lebih dari 300 orang anak muda, dan itu semua bukan gagah tim misi, melainkan hanya oleh kuasa Tuhan yang menyertai kami.
Seusai retreat, tim misi bersama-sama melakukan gathering dengan para pelayan dari GBI Bethesda. Tim misi saling bertukar pengalaman kehidupan baik pekerjaan maupun pelayanan di Pangkalan Bun serta Bandung, banyak perbedaan yang diceritakan namun kami merasa saling menginspirasi kepada semua yang melakukan gathering.
Kiranya setiap pelayanan yang telah dilakukan menjadi kemuliaan bagi nama TUHAN Yesus Kristus , dan setiap jiwa yang telah dilayani bisa bertumbuh dan berbuah dalam iman kepada Kristus. Doakan dan dukung agar kegiatan misi ini dapat berlanjut dan dapat terus menjalin kerjasama dengan gereja gereja lokal di Pangkalan Bun untuk saling memberkati sesama umat TUHAN. Terima kasih juga atas dukungan dan support dari GBI Pasir Koja untuk setiap tim misi terutama anak muda yang belajar melayani dalam misi ini untuk pelayanan anak muda di Pangakalan Bun. Semakin diperlengkapi lagi di dalam Tuhan dan tetap terus berdampak dengan penuh kuasa bagi setiap generasi muda yang di layani, tentu saja diawali dengan persiapan doa, bayar harga dan pernyertaan kuasa dari Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
TESTIMONI TIM MISI PANGKALAN BUN
“Satu hal yang paling indah dari ber-misi adalah membuat kita semakin rendah hati, dan mengubah perspektif pandangan kita melihat segala sesuatu dari kacamata-Nya Tuhan. Awal yang ragu, tapi Tuhan tidak pernah ragu. Ketika Tuhan sudah pilih, Dia akan mampukan sampai akhir itu yang saya percaya. Bukan kemauan kita, bukan tentang kita, it’s all about Him. Melayani dari apa yang kita punya, bukan dari apa yang tidak kita punya. Terima kasih Tuhan buat kesempatan yang luar biasa. Melayani tidak membuat Tuhan semakin sayang sama kita, tapi membuat kita semakin sayang Tuhan. Selalu rindu buat kembali ke tempat ini, untuk terus meng-upgrade diri dan memberikan yang terbaik buat generasi ini . Yoël 2:28
(YONATHAN SUGIANTO)
“My first Mission and Health Service outside Java. It is an honor for Me to be able to serve our brothers and sisters in Kalimantan.
Thank you Pangkalan Bun! See you around on the next opportunity. God Bless and Light it Up!”
(ANDREAS ADIWINATA, dr.)
“Terima kasih untuk kesempatan bisa ikut misinya, saya diberkati sekali, misi ini yang saya rasakan justru impactnya double ke hati sendiri. Baru mengerti kenapa Rasul Paulus jalan-jalan bermisi, makin lama dia bermisi karakternya makin rendah hati, tetapi kuasanya ga rendahan. Ternyata misi mengurangi ego dan mempertajam kualitas roh. Terima kasih untuk makanan rohani yang baik pada misi kali ini. Thanks Ko Simon, Ko Ronny, Ka Ipen dan semua teman-teman disini.”
(SONI SYAM)
“Terima kasih Om Simon, Ko Ronny, Ci Ipen sudah kasih aku kesempatan buat ikut misi ini, bersyukur bisa ambil bagian dalam tim misi ini dan dapat pengalaman yang luar biasa.”
(KARYN FEBIOLA)
Ini kali pertama saya ikut serta dalam kegiatan misi dengan GBI Pasirkoja. Saya bersyukur telah mendapat kesempatan untuk melihat banyak anak-anak muda dikuatkan oleh kesaksian Om Simon dan dr. Ronny dan juga atas kesempatan untuk turut mendoakan beberapa dari mereka. Kegiatan lain yang diadakan, seperti pengobatan gratis di GBI Marturia dan konseling anak-anak muda, juga membantu saya untuk lebih memahami apa sebenarnya yang ingin dicapai lewat misi: penyaluran kasih secara nyata baik bagi tubuh Kristus maupun mereka yang belum percaya. Saya berterima kasih pada tim dari Kalimantan yang sudah membantu dan menemani dari awal hingga akhir, dan juga setiap pembimbing yang terlibat. Tuhan Yesus memberkati.”
(GLORY EUODIA)
“Saya merasa terberkati saat sesi terakhir ketika anak-anak muda yang rindu lawatan Tuhan, berbondong bondong maju kedepan untuk didoakan, dan saya merasa tersentuh melihat antusias mereka yang betul-betul mau membuka diri dan datang pada Tuhan.“
(FALENTINO TANAU )
“Pengalaman misi pertama yang luar biasa, bisa melayani bersama tim, belajar hal yang belum pernah dilakukan adalah hal yang sangat menakutkan dan bikin deg-deg-an, tapi di samping itu bersyukur juga banyak pengalaman baru yang bisa dipelajari, dan tidak sabar buat next misi.
Aku merasa terberkati, seneng banget lihat semua anak di sana antusias untuk memuji Tuhan, dan mau membuka diri kepada Tuhan, terus pengalaman berharga bisa doain mereka, tumpang tangan ke mereka, dan Roh Kudus benar-benar bantu mengurapi mereka dan itu pengalaman yang luar biasa. Tidak kepikiran bisa mendoakan anak sampe ada yang rebah kalo bukan karna Tuhan. Pokoknya sangat luar biasa… Di tunggu next misi lagi.”
(TIRZA RAIDISHYA)