NYERI KEPALA

Oleh: Hanna, dr., M.Kes., PhD

Nyeri kepala merupakan keluhan yang pernah dialami oleh semua orang. Kebanyakan orang bahkan mengalami nyeri kepala dalam durasi yang panjang

Beberapa faktor yang dapat mencetuskan nyeri kepala, antara lain:
– emosi: stress, depresi, dan kuatir berlebihan.
– medis: migrain atau tekanan darah tinggi.
– fisik: kecelakaan.
– lingkungan: perubahan cuaca.

Nyeri kepala dapat mengganggu kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu penanganan yang tepat untuk nyeri kepala sangat membantu seseorang untuk mengatasi keadaannya.
Nyeri kepala primer
Nyeri kepala ini merupakan hasil dari gangguan struktur yang ada di leher dan kepala.
Nyeri kepala primer dapat disebabkan oleh:
– kerja otak yang berlebihan
– pembuluh darah yang terganggu
– otot yang tegang
– kerja saraf yang berlebihan
– zat kimia yang berada di otak
Tipe nyeri kepala yang tersering adalah Tension Headache atau Cluster Headache.

Nyeri kepala juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat nyeri berkepanjangan. Kejadian ini biasanya disebut dengan medication overuse headache.

Nyeri kepala sekunder
Merupakan nyeri kepala yang disebabkan oleh keadaan medis yang lain seperti kehamilan, penyakit infeksi, stroke dan tumor otak.
Nyeri kepala terjadi terus menerus, tidak membaik dengan pengobatan dan disertai gejala lain seperti demam, perubahan penglihatan dan pendengaran atau kebingungan

Kali ini, kita akan membahas tipe nyeri kepala tersering yaitu Tension headache.
Merupakan tipe nyeri kepala yang tersering. WHO memperkirakan 75% orang di dunia pernah mengalaminya.

Apa yang disebut dengan tension headache?
Tension headache dapat timbul pada siapa saja, namun umumnya timbul pada orang dewasa berusia 30 tahun.
Nyeri biasanya timbul secara perlahan pada tengah hari.
Penderitanya mengeluhkan perasaan kepala yang terikat, nyeri tumpul di seluruh kepala dan nyeri yang menyebar dari tengkuk leher. Nyeri dapat dirasakan bila kita menyentuh kepala, leher dan bahu. Nyeri kepala mungkin akan menimbulkan rasa ketidaknyamanan namun derajat nyerinya lebih ringan dibandingkan migrain.
Nyeri tidak bertambah dengan aktivitas fisik seperti berjalan, menaiki tangga. Tetapi stress mental dan fisik dapat menyebabkan gejala menjadi parah.
Tension headache mungkin dapat bersifat episodik, yang akan berakhir dalam beberapa jam atau kronis yang muncul 15 hari dalam sebulan.

Apakah penyebab tension headache?
Tidak ada yang mengetahui apa penyebab tension headache. Beberapa faktor yang dapat mencetuskan tension headache antara lain: stress, kekuatiran, depresi, kurang tidur, kurang olahraga, gangguan mata, dehidrasi, suara yang terlalu keras, lelah, posisi kerja yang tidak nyaman, dan penggunaan alkohol.

Bagaimana cara pencegahannya?
Cara pencegahannya membutuhkan perubahan gaya hidup seperti:
– Durasi tidur yang cukup.
– Membiasakan diri untuk memiliki postur yang baik saat bekerja, berdiri dan aktivitas sehari-hari lainnya.
– Melakukan istirahat bila bekerja di kantor.
– Olahraga.
– Memeriksakan mata secara reguler.
– Minum cukup air.
– Gunakan kaca mata hitam bila keluar tengah hari.
– Makan dengan teratur.

Tension headache dapat dikurangi dengan pola hidup sehat, dan penggunaan obat dengan tepat.

Check Also

Kesehatan

AKU PUTUS ASA, Lantas Aku Harus Apa?

Oleh: Christiana Lenny, S.Ked Setiap orang memiliki pergumulan yang berbeda dalam hidupnya. Kadang, masalah yang …