
PERTEMUAN I
Segenap Hidupku adalah Penyembahan (Rm. 12:1-2; Mzm. 145:1-3)
Pendahuluan
Banyak orang Kristen mengidentikkan menyembah dengan sekedar menyanyikan lagu-lagu dalam kebaktian gereja. Padahal, itu hanya satu aspek kecil saja dari penyembahan. Sebenarnya apa pun yang kita lakukan asal kita melakukannya untuk kemuliaan Tuhan adalah penyembahan.
Isi
Menurut Roma 12:1-2, penyembahan berarti mempersembahkan seluruh kehidupan untuk memuliakan Tuhan. Contoh:
1. Saat kita bekerja dan pekerjaan kita memuliakan Tuhan, itu adalah penyembahan.
2. Saat kita sekolah dan kita memuliakan Tuhan itu adalah penyembahan.
3. Saat seorang ibu mendidik anak-anaknya dan mengurus rumah dan Tuhan dimuliakan, itu adalah penyembahan.
Kesimpulan
Penyembahan tidak terbatas hanya pada ibadah di gereja, tetapi seluruh totalitas kehidupan kita setiap hari. Apa pun yang kita lakukan dan Tuhan dimuliakan melaluinya, itu adalah penyembahan.
Pertanyaan Diskusi:
1. Menurut Anda, mengapa segala sesuatu yang kita lakukan, jika itu memuliakan Tuhan disebut sebagai penyembahan!
2. Tuhan menciptakan kita adalah untuk kemuliaan-Nya, mintalah setiap anggota cell menyebutkan 1 tindakan sederhana yang bisa mereka lakukan sebagai penyembahan kepada Tuhan!
PERTEMUAN II
Pribadi yang Memuji dan Menyembah (Mzm. 150; Dan. 3:28-29)
Pendahuluan
Mengenal orang yang kita puji itu penting. Apakah mungkin kita memuji orang yang belum kita kenal secara pribadi? Tentu saja mungkin. Memuji orang yang belum kita kenal secara pribadi dapat terjadi karena kita mengetahui pribadi mereka melalui media atau cerita orang lain.
Namun berbeda halnya ketika kita memiliki pengalaman langsung bersama seseorang, maka pujian yang kita berikan itu autentik, sehingga terasa lebih hangat. Misalnya: kita memuji pembimbing rohani karena teladan hidupnya. Kata-kata sederhana yang mengandung pengalaman pribadi yang nyata memiliki dampak yang lebih powerfull.
Isi
Penyembahan yang dilakukan Sadrak, Mesakh, dan Abednego menjadi powerfull, sehingga berdampak pada orang-orang di sekitar mereka (Dan. 3:28-29). Termasuk raja Nebukadnezar akhirnya sadar, bahwa Allah yang disembah mereka adalah Allah yang benar. Penyembahan yang autentik adalah penyembahan yang lahir dari pengalaman yang bersifat pribadi dengan Tuhan. Tuhan menghendaki kita menjadi pribadi yang demikian.
Kesimpulan:
Penyembahan bukan sekedar ritual, melainkan suatu pengalaman autentik yang bersifat pribadi dengan Tuhan. Jadilah pribadi yang memuji dan menyembah Tuhan karena pengalaman autentik dengan Tuhan.
Pertanyaan Diskusi:
1. Menurut Anda, apakah bedanya antara orang yang menyembah hanya menaikkan lagu-lagu saja dengan mereka yang menyembah karena telah memiliki pengalaman autentik dengan Tuhan!
2. Doakanlah setiap anggota cell Anda, agar mereka memiliki pengalaman yang autentik dengan Tuhan di dalam kehidupan mereka sehari-hari!
PERTEMUAN III
Panjatkan Mazmur & Pujian dengan Segenap Hati (Ef. 5:18-21; Kol. 3:15-17)
Pendahuluan
Tuhan menghendaki agar mazmur, pujian dan penyembahan kita dilakukan dengan segenap hati. Apa ciri-ciri bermazmur, memuji dan menyembah Tuhan dengan segenap hati?
Isi
Ada 3 ciri pujian dan penyembahan yang dilakukan dengan segenap hati:
1. Ketika kita memuji dan menyembah Tuhan dengan penuh semangat dan gairah.
2. Ketika kita memuji dan menyembah Tuhan dengan penuh penghayatan.
3. Ketika kita memuji dan menyembah Tuhan dalam segala keadaan, bukan saat senang dan diberkati saja.
Kesimpulan
Pujian dan penyembahan yang dilakukan sekedar di mulut saja bukanlah pujian dan penyembahan yang sejati. Bila kita memuji dan menyembah Tuhan dengan segenap hati, pastilah kita akan melakukannya dengan semangat dan gairah, dengan penuh penghayatan dan dalam segala keadaan.
Pertanyaan Diskusi:
1. Mintalah setiap anggota cell menyampaikan pengalaman mereka, apa dampak positif yang mereka lakukan ketika mereka memuji dan menyembah Tuhan dengan segenap hati!
2. Mintalah setiap anggota cell memberi contoh praktis bagaimana memuji dan menyembah Tuhan di dalam segala keadaan!
PERTEMUAN IV
Kehidupan yang Berbuah Merupakan Penyembahan yang Benar (Yoh. 4:22-26; Yoh. 15:7-8)
Pendahuluan
Pada akhirnya setiap penyembahan yang benar akan membuat hidup kita berbuah.
Isi
Beberapa buah dari penyembahan yang benar kepada Tuhan antara lain:
1. Perubahan hidup.
Seperti perempuan Samaria yang hidup di dalam dosa namun kemudian bertobat.
2. Kesukaan membawa jiwa bagi Tuhan.
Seperti perempuan Samaria yang membawa banyak orang kepada Tuhan.
3. Persekutuan yang semakin akrab dengan Tuhan.
Orang yang menyembah Tuhan pasti semakin merasakan hubungan yang semakin intim dengan Tuhan.
Kesimpulan
Dampak penyembahan yang benar akan terlihat dengan nyata di dalam kehidupan kita. Ketika kita menyembah Allah dengan benar kita akan diubah menjadi semakin serupa dengan Dia dalam sifat dan karakter, kita akan semakin memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan dan kita akan semakin senang membawa jiwa kepada Tuhan.
Pertanyaan Diskusi:
1. Mintalah 2 atau 3 anggota cell menceritakan di bidang-bidang manakah mereka semakin berubah akhir-akhir ini sebagai akibat penyembahan mereka kepada Tuhan!
2. Berdoalah bagi setiap anggota cell, agar mereka semakin merasakan hubungan yang intim dengan Tuhan melalui penyembahan mereka setiap hari!